PALESTINA TINGKATKAN KEKHAWATIRAN ATAS BAHAYA YANG DIHADAPI AL-AQSHA

Pemandangan Kota Al-Quds. (Foto: NBC.com)
Pemandangan Kota . (Foto: NBC.com)

Al-Quds, 21 Rabi’ul Awwal 1436/11 Januari 2015 (MINA) – Setelah pengumuman dari penggagalan upaya pengeboman di lingkungan Masjid , Menteri untuk Urusan Kota Al-Quds, Adnan Al-Husseini, menyatakan kekhawatiran warga Palestina mengenai bahaya yang dihadapi Masjid Al-Aqsha, Koran Felesteen melaporkan.

Al-Husseini menyalahkan otoritas pendudukan untuk semua bahaya yang dihadapi Masjid Al-Aqsha dan fasilitas lainnya di kompleks Al-Aqsha, termasuk Kubah Batu, demikian Middle East Monitor (MEMO) melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.

Dalam suplemen pekanan, surat kabar Ibrani Israel Yedioth Ahronoth melaporkan pada Jumat lalu bahwa badan intelijen Israel Shabak telah menggagalkan upaya seorang turis asal Amerika Serikat untuk mengebom Kubah Batu, kubah berwarna emas yang berada di lingkungan Masjid Al-Aqsha.

Berbicara kepada surat kabar Palestina, Al-Husseini mengatakan tidak menutup kemungkinan kemarahan akan terjadi di sekitar Palestina dan mengatakan bahwa upaya pengeboman itu bukan upaya pertama kali.

“Banyak upaya serupa yang direncanakan untuk menargetkan Kubah Batu atau masjid utama di lingkungan Al-Aqsha yang berhasil terungkap dan digagalkan,” katanya.

Dia mendesak otoritas Israel yang bertanggung jawab atas upaya pemboman itu karena mereka melindungi “para pemukim ilegal ekstremis ketika mereka masuk ke Masjid Al-Aqsha dan lingkungannya.”

Ditanya apakah laporan Yedioth Ahronoth akan membuka jalan bagi serangan nyata pada Masjid Al-Aqsha, Al-Husseini menjawab: “Ya, ini adalah bagian dari rencana dan serangan harian pemukim ke dalam tempat suci Masjid Al-Aqsha dan kinerja ritual Talmud adalah bagian dari rencana penghancuran Al-Aqsha.”

Dia menekankan bahwa akhir kekacauan di Kota Al-Quds hanya akan terjadi dengan berakhirnya pendudukan.

Menteri mengatakan bahwa penduduk Kota Al-Quds bersikeras pada mengakhiri pendudukan serta memanggil negara-negara Arab dan Islam untuk mendukung aspirasi rakyat Palestina di Kota Al-Quds.

Dalam isu yang sama, Direktur Asosiasi Al-Aqsha untuk Wakaf dan Warisan Islam, Amir Al-Khatib, mencemooh berita tentang penggagalan upaya untuk mengebom Kubah Batu di Masjid Al-Aqsha.

“Ini hanya untuk menunjukkan bahwa pendudukan Israel adalah pelindung Masjid dan fasilitasnya,” katanya. “Padahal faktanya, mereka menjajahnya,” tambahnya.

Berbicara kepada surat kabar Palestina, Al-Khatib mengatakan, Masjid Al-Aqsha telah berada di bawah pendudukan Israel sejak tahun 1967 dan satu-satunya permintaan rakyat Palestina adalah akhiri pendudukan itu.(T/R05/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Comments: 0