Yerusalem, MINA – Otoritas Palestina (PA) mengatakan, pihaknya menolak menerima satu juta vaksin yang akan kedaluarsa dari Israel.
Juru bicara pemerintah Ibrahim Melhem mengatakan pada Jumat (18/6), Perdana Menteri Mohammad Shtayyeh menginstruksikan Menteri Kesehatan untuk membatalkan perjanjian bantuan tersebut, yaitu pengiriman awal dosis Pfizer yang gagal memenuhi syarat.
“Pemerintah menolak untuk menerima vaksin yang akan segera kedaluwarsa,” kata Melhem, dalam sebuah pernyataan kepada kantor berita resmi WAFA.
Kesepakatan pemberian vaksin itu beberapa waktu yang lalu, terjadi di tengah ketegangan tinggi antara Tel Aviv dan Palestina, dengan pelanggaran gencatan senjata yang rapuh yang telah melihat jet Israel membombardir daerah kantong miskin itu untuk kedua kalinya pada Kamis malam sejak gencatan senjata.
Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina
Kementerian Kesehatan Palestina di Ramallah mengumumkan pada Jumat bahwa tiga orang meninggal dunia, 165 pasien kasus baru virus corona dan 453 pemulihan dicatat selama 24 jam terakhir.
Kementerian mengkonfirmasi dalam laporan epidemiologi harian virus corona bahwa tingkat pemulihan virus corona mencapai 97,8 persen sementara tingkat infeksi aktif mencapai 1,1 persen dan tingkat kematian 1,1% dari semua infeksi.
Disebutkan bahwa infeksi baru sebagai berikut: Jenin 5, al-Khalil 4, Tulkarem 1, Nablus 3, Ramallah 1, dan Jalur Gaza 151.
Kementerian menunjukkan bahwa ada 9 pasien sakit kritis yang telah dirawat di unit perawatan intensif termasuk 15 yang telah ditempatkan pada ventilator.
Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah
Terkait kampanye vaksinasi, total orang yang menerima vaksin corona di Tepi Barat dan Jalur Gaza mencapai 445.412 orang termasuk 270.000 orang yang tekah menerima dua dosis vaksin tersebut. (T/R8/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan