Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PALESTINA TOLAK BERUNDING SEBELUM ISRAEL BEBASKAN TAHANAN

Admin - Jumat, 26 Juli 2013 - 23:47 WIB

Jumat, 26 Juli 2013 - 23:47 WIB

394 Views ㅤ

Al-Quds (Yerusalem), 19 Ramadhan 1434/27 Juli 2013 (MINA) – Seorang pejabat senior Otoritas Palestina di Tepi Barat melaporkan bahwa pembicaraan perdamaian langsung antara Israel dan Palestina pada Selasa depan di Washington terancam batal dilangsungkan sebelum Israel sepakat membebaskan semua tahanan yang ditahan sejak sebelum kesepakatan Oslo pertama pada 1993.

Pejabat yang tidak mau menyebutkan namanya itu mengatakan bahwa “para tahanan, termasuk dari wilayah Palestina dan Al-Quds harus dibebaskan sebelum pembicaraan dilanjutkan”.

Sebuah laporan dari IMEMC dan dikutip oleh Kantor Berita Mi’raj News Agency (MINA) melaporkan bahwa pejabat itu lebih lanjut menyatakan Presiden Palestina Mahmud Abbas, telah berulang kali menegaskan kepada Israel dan Amerika Serikat bahwa para tahanan harus dibebaskan, dan harus dikirim kembali ke rumah mereka terlepas dari mana mereka berasal.

Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan

Sementara itu, harian Israel Haaretz, melaporkan bahwa Ketua Negosiator Palestina Dr Saeb Erekat, menerima undangan resmi dari Amerika Serikat untuk memulai pembicaraan dengan Menteri Kehakiman Israel, Tzipi Livni.

Erekat mengatakan bahwa Amerika Serikat menjelaskan pembicaraan didasarkan pada penarikan mundur Israel dari wilayah yang dijajahnya pada tahun 1967.

Selain itu, seorang pejabat tidak mau disebutkan namanya menyatakan bahwa “pembicaraan tidak bisa dilanjutkan sebelum Israel berkomitmen untuk membebaskan semua tahanan, ia juga menambahkan bahwa “tidak ada komitmen dari Israel berarti Erekat tidak akan menuju Washington “.

Netanyahu sendiri tidak pernah membuat pernyataan yang jelas tentang pembicaraan damai yang berdasarkan penarikan Israel dari wilayah-wilayah pendudukan, dan ia tidak pernah menyetujui pembebasan para tahanan dan tidak pernah setuju untuk membekukan semua kegiatan pembangunan pemukiman ilegal Yahudi.

Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza

Pada salah satu bagian Koran Yedioth Aharonoth, Pejabat Palestina itu menyatakan bahwa kesepakatan telah dicapai untuk melepaskan 103 tahanan yang dipenjarakan oleh Israel sebelum Perjanjian Oslo, pihak Palestina sendiri sedang menunggu hasil rundingan pemerintah Israel yang akan diadakan pada Ahad depan (28/7) untuk menyelesaikan masalah ini.

Anggota Knesset Israel, Sylvan Shalom dari Partai Likud pimpinan PM Israel Benjamin Netanyahu tidak menepis kemungkinan melepaskan tahanan Palestina sebelum hari raya Idul Fitri nanti.

Keputusan untuk melanjutkan pembicaraan perdamaian langsung dinyatakan oleh Menteri Luar Negeri, AS John Kerry, yang baru-baru ini berkeliling ke wilayah Timur Tengah dan mengadakan pembicaraan ekstensif dengan Palestina, pejabat Israel, dan Arab. Dia mengatakan bahwa pembicaraan damai akan dimulai pekan depan di Washington.

Pembicaraan damai telah terhambat sejak September 2009 ketika pembekuan pemukiman ilegal yahudi sementara berakhir dan Israel memulai kembali pembangunan besar-besaran pemukiman ilegal itu. (T/P05)

Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda