Gaza, MINA – Tingkat pengangguran di Palestina meningkat menjadi 26,6 persen selama kuartal kedua tahun 2020, dibandingkan dengan 25 persen pada kuartal pertama akibat dampak ekonomi dari pandemi virus corona.
Biro Pusat Statistik Palestina (PCBS) mengatakan dalam sebuah laporan pada Kamis (10/9), jumlah pekerja di pasar Palestina telah menurun selama kuartal kedua dari satu juta menjadi 800.000 orang. Memo melaporkan Jum’at, (11/9).
Tenaga kerja di Tepi Barat yang diduduki turun sepuluh persen, sementara di Jalur Gaza terjadi penurunan 17 persen pekerja.
Tingkat pengangguran di Jalur Gaza mencapai 49 persen dengan lebih dari 200.000 penganggur. Sedangkan tingkat pengangguran di Tepi Barat mencapai 14,8 persen dengan 118.000 penganggur.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Menurut laporan, mereka yang bekerja di restoran, hotel, dan aktivitas konstruksi adalah yang paling parah terkena dampak pandemi.
Laporan tersebut tercatat bahwa jumlah pekerja di Israel telah menurun dari 120.000 pada kuartal pertama tahun 2020 menjadi 94.000 pada kuartal kedua.
Pada Rabu (9/9), total yang terinfeksi virus corona di Palestina mencapai 36.200 orang. (T/SH/RI-1)
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal
Mi’raj News Agency (MINA)