Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PANGLIMA MILITER MESIR BERSUMPAH GUNAKAN KEKUATAN PENUH

Admin - Senin, 19 Agustus 2013 - 05:10 WIB

Senin, 19 Agustus 2013 - 05:10 WIB

296 Views ㅤ

Kairo, 12 Syawal 1434/19 Agustus 2013 (MINA) – Panglima Militer Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengatakan, Ahad (18/8), bahwa dia bersumpah untuk menggunakan pasukannya dengan kekuatan penuh dalam menghadapi massa pro-Mursi.

Dalam komentar publik pertamanya sejak tindakan keras keamanan terhadap demonstran anti-kudeta, yang menewaskan sekitar 600 orang, tapi menurut data Aliansi Anti Kudeta 2.600, al-Sisi mengatakan tidak akan lagi menahan pasukannya, Aljazeera melaporkan yang dikutip Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency).

“Kami menahan diri tidak akan melanjutkan. Kami tidak akan menerima serangan lagi. Kami akan bertemu dengan kekuatan penuh. Penyerang ingin menghancurkan Mesir,” katanya dalam pidato di televisi Mesir.

Dia bersumpah berdiri teguh dalam menghadapi kekerasan.

Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan

“Siapa pun yang membayangkan kekerasan akan membuat negara dan Mesir berlutut, harus mempertimbangkannya kembali, kita tidak akan pernah diam dalam menghadapi kehancuran negara,” katanya.

Sisi yang menghapus Presiden Muhammad Mursi pada tanggal 3 Juli dengan kudeta, mengatakan ia tidak bisa mengabaikan protes luas terhadap pemerintahan Mursi itu.

Mesir berputar dalam kekerasan sejak pembunuhan terhadap ratusan pendukung Mursi dari Ikhwanul Muslimin dan kelompok-kelompok anti-kudeta lainnya oleh pasukan pemerintah selama protes. Pada tanggal 14 Agustus, versi pemerintah memperkirakan 600 orang tewas ketika polisi anti huru-hara bergerak membubarkan dua aksi duduk besar di kamp-kamp protes di Kairo.

Dalam bahasa yang lebih damai, Sisi mengatakan ada “ruang bagi semua orang” di Mesir dan pasukannya tidak akan “bersekongkol” untuk mengambil kekuasaan.

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

“Kehendak rakyat Mesir adalah bebas, kehendak mereka bebas, mereka dapat memilih siapa yang mereka inginkan untuk memerintah mereka, dan kita adalah penjaga kehendak ini,” katanya kepada penonton yang sebagian besar perwira militer dan polisi yang kemudian bertepuk tangan untuk komentarnya.

“Tentara dan polisi, sekarang adalah penjaga kehendak rakyat berkaitan dengan memilih siapa yang akan memimpin mereka.”

“Saya katakan sebelumnya bahwa orang Mesir jika mereka ingin mengubah dunia, mereka mampu untuk itu, dan saya memberitahu rakyat Mesir sekarang, bahwa jika Anda ingin membangun Mesir dan masa depan, Anda akan dan bisa, dan Anda dapat membuat ‘Mesir adalah ibu segala bangsa di Mesir yang akan sama besarnya dengan dunia itu sendiri, dengan kehendak Allah.” (T/P09/R2).

 

Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama

Mi’raj News Agency (MINA).

 

 

 

Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan

Rekomendasi untuk Anda