Panglima TNI Sebut Kerja Sama TNI-Polri Redam Kerusuhan Papua

Jayapura, MINA – Kerja sama dua institusi besar TNI dan yang memiliki kemampuan yang luar biasa, mampu meredam kerusuhan yang terjadi di wilayah dan Papua Barat.

“Saat ini kita masuk dalam situasi bukan darurat sipil apalagi darurat militer,” demikian Marsekal TNI Hadi Tjahjanto didampingi Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, sdalam pengarahan kepada ratusan Perwira Menengah TNI-Polri se-Jayapura, bertempat di Aula Yonif Raider 751, , Jayapura, Provinsi Papua, Rabu (4/9).

“TNI dalam hal ini adalah membantu Kepolisian Republik Indonesia, terkait dengan Kamtibmas dan sampai pada penegakkan hukum, kita lihat secara keseluruhan bahwa kehadiran TNI dan Polri di wilayah Papua dan Papua Barat adalah implementasi tugas pokok TNI maupun Polri yang termuat dalam Undang-undang TNI maupun Polri,” katanya.

Panglima mengatakan bahwa kehadiran institusi TNI dan Polri dapat meredam gejolak atau unjuk rasa yang terjadi di Papua dan Papua Barat. Untuk itu sekali lagi mari bersama-sama laksanakan tugas yang diberikan dan dibebankan dengan sebaik-baiknya.

“Perkuat sistem pengamanan kota, kalau saya lihat dari konsep operasi pasukannya sudah masuk pada konsep jaring laba-laba dan mereka akan bergerak ke mana saja tidak bisa karena termonitor,” katanya.

Ia berpesan, komando pengendalian tetap harus terkendali karena komunikasi sangat penting, apabila menghadapi masalah yang sangat serius. TNI diposisikan baik matra darat, laut maupun udara tetap berpedoman pada undang-undang.

“Terkait kerja sama saya memberikan apresiasi karena kehadiran TNI dan Polri di wilayah Papua semuanya langsung bisa diredam dan tensi semuanya turun,” kata Hadi.

“Kita akan melaksanakan patroli keliling pada jam-jam tertentu, paling tidak bisa memberikan daya tangkal dan memberikan kenyamanan kepada seluruh penduduk yang tidak suka dengan aksi unjuk rasa,” tambahnya. (L/R06/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)