Panglima TNI: Tidak Ada Indonesia Jika Tidak Ada Islam

Panglima Jend. Gatot Nurmantyo. (Foto: Rendy/MINA)

Jakarta, 28 Rabi’ul Awwal 1438/28 Desember 2016 (MINA) – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa peran umat dalam menjaga persatuan Negara Kesatuan Republik (NKRI) sudah terjadi sejak Indonesia mengumumkan kemerdekaannya.

“Bukan rakyat yang butuh TNI, tetapi TNI yang butuh rakyat. Yang memerdekakan Indonesia adalah masyarakat Indonesia, bukan TNI. Tidak ada Indonesia jika tidak ada Islam,” kata Gatot saat Diskusi Akhir Tahun Koordinator Nasional Fokal Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) bertema “Meruwat Indonesia, Menjaga NKRI” di Gedung PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Rabu (28/12).

Gatot mengatakan bahwa banyak pahlawan-pahlawan muslim yang mengabdikan dirinya agar bebas dari penjajahan dan selalu menjadi garda terdepan dalam memerangi kekuatan asing yang hendak merusak persatuan Indonesia.

“Hari ini kita harus menjadi bangsa pemenang. Jika tidak, maka tahun 2040 Indonesia akan menjadi negara pecundang. Karena apa? Hari ini sudah berlangsung keterbukaan global. Jika Indonesia tidak siap, maka sangat mungkin akan menjadi negara terbelakang, dan TNI bersama umat Islam sebagai garda terdepan dalam membela negara,” tegasnya.

Terkait isu bangkitnya Partai Komunis Indonesia (PKI), Gatot menegaskan bahwa tentara adalah pihak pertama yang akan melawannya. Tanpa dikomando, tentara dimanapun dan kapanpun akan secara naluri melawan kebangkitan PKI.

“Kita berharap dukungan pihak Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia dalam berjuang bersama melawan kebangkitan komunis, apabila nantinya komunis benar-benar bangkit,” demikian Jenderal Gatot Nurmantyo. (L/R06/RS3)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)