Kairo, 14 Syawwal 1438/8 Juli 2017 (MINA) – Parlemen Arab telah meminta anggotanya untuk segera menanggapi pengaruh Israel yang terus berkembang di Afrika, sehubungan dengan persiapan saat ini guna mengadakan pertemuan puncak Afrika-Israel di Lome, Togo, Oktober mendatang.
Pernyataan ini dibuat sebagai bagian dari rekomendasi sidang umum parlemen yang disimpulkan Kamis lalu di Kairo, demikian laporan IINA yang dikutip MINA, Sabtu (8/7).
Parlemen Arab merancang sebuah rencana aksi mencakup penyampaian para pembicara parlemen Afrika, yang berencana menghadiri KTT Afrika-Israel, untuk mengingatkan pemerintah mereka mengenai hak-hak rakyat Palestina dan hak mereka untuk mendirikan sebuah negara merdeka, dengan Ibukota di Al-Quds Timur, menurut resolusi internasional resmi, terutama resolusi 242 dan 338, yang dikeluarkan oleh Dewan Keamanan PBB dan Inisiatif Perdamaian Arab.
Parlemen juga menyarankan kunjungan para anggotanya ke parlemen nasional negara-negara Afrika yang strategis, untuk mendesak mereka mendukung perjuangan Palestina dan mempromosikan hubungan Arab-Afrika.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Parlemen kemudian membahas perkembangan situasi politik di wilayah Arab sambil mengonfirmasikan dukungan penuhnya untuk semua upaya Arab guna mencapai perdamaian, keamanan dalam negeri dan kepentingan warga Arab. Anggotanya juga membahas rincian politik dari sebuah kesepakatan Arab untuk memerangi terorisme.
Parlemen Arab membahas rancangan undang-undang Arab mengenai investasi, perkembangan di Wilayah Perdagangan Bebas Arab Raya, serta upaya negara-negara Arab untuk menerapkan deklarasi dan cara memfasilitasi program eksekutifnya.
Parlemen juga membahas perkembangan ekonomi Arab melalui Joint Arab Economic Report 2016 dan mengkaji penerapan strategi media dan komunikasi Arab di bidang pembangunan ekonomi dan sosial serta masalah ketenagakerjaan.
Selama sesi terakhir, parlemen membahas inisiatif untuk memisahkan Islam dari kekerasan dan terorisme sambil mengecam diskriminasi terhadap umat Islam, serta beberapa isu hak asasi manusia di wilayah konflik di wilayah Arab. (T/R01/P2)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama