Parlemen ASEAN Desak Aksi Regional Penyelesaian Krisis Rohingnya

Pengungsi tiba di Shah Porir Dwip di Dakhinpara dari Bangladesh dari Rasidong di Myanmar (Foto: bdnews24/IANS)

Rakhine, MINA – Parlemen negara-negara ASEAN mendesak pemerintah di kawasan tersebut untuk melakukan aksi regional menyelesaikan krisis Rohingya yang menunjukkan gejala meningkat kembali.

Wakil Ketua ASEAN Parliamentarians for Human Rights (APHR) Eva Kusuma Sundari mengatakan, kedatangan perahu-perahu pengungsi Rohingya ke Malaysia dan Indonesia beberapa waktu belakangan menandai meningkatnya kembali masalah di negara asal pengungsi ini.

“Perahu-perahu ini merupakan tanda peringatan. Kondisi orang Rohingya di Myanmar terus memburuk, “ujar Eva, yang anggota DPR-RI,  dalam sebuah pernyataan resmi, Rabu (11/4). Demikian Anadolu Agency melaporkan.

Kedatangan manusia perahu juga menunjukkan kegagalan yang berkelanjutan dari pemerintah Myanmar dan anggota-anggota ASEAN lain untuk membicarakan penyebab mendasar krisis tersebut, katanya.

Sebelumnya, pada 3 April, sebuah perahu membawa hampir 60 orang Rohingya sampai di Malaysia. Kapal ini sebelumnya berhenti di Thailand untuk mendapat makanan dan bahan bakar.

Beberapa hari kemudian, pada 6 April, sejumlah nelayan Indonesia menolong sebuah perahu mengangkut lima orang Rohingya di lepas pantai Aceh.
Waktu berangkat jumlah mereka 10 orang, namun meninggal di tengah laut karena kelaparan.

Kedua kelompok di Malaysia dan Indonesia kemudian diserahkan kepada pihak imigrasi. Badan PBB untuk urusan pengungsi (UNCHR) telah memperingatkan bahwa banyak perahu mungkin terlunta-lunta di laut.

Menurutnya, selama bertahun-tahun ini telah diperingatkan bahwa gelombang pengungsi akibat persekusi yang dimediasi negara ini akan terus berlangsung.

“ASEAN tidak boleh menunggu hingga ini terwujud dan harus menangani akar permasalahan,” ujar Eva.

Eva menyesalkan kebijakan beberapa negara ASEAN yang mendorong perahu-perahu pengungsi tersebut kembali ke laut saat ribuan pengungsi Rohingya memenuhi lautan pada Mei 2015. (T/R03/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

 

Wartawan: kurnia

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.