Parlemen Turki Setujui Normalisasi Hubungan dengan Israel

Ankara, 18 Dzulqa’dah 1437/20 Agustus 2016 (MINA) – Parlemen telah meratifikasi kesepakatan rekonsiliasi yang dicapai dengan bulan lalu, mengakhiri keretakan hubungan antara dua negara sejak enam tahun terakhir.

Persetujuan parlemen itu juga membuka jalan bagi pemulihan hubungan diplomatik penuh antara Ankara dan Tel Aviv. Kantor berita Anadolu dan ABC News melaporkan, Sabtu (20/8) waktu setempat, dan  dikutip Miraj Islamic News Agency (MINA).
Parlemen mengadakan pemungutan suara untuk membahas dan menyutujui pakta tersebut pada Sabtu (28/8) pagi menjelang masa reses musim panas.

Hubungan antara dua negara menjadi buruk pada 2010 menyusul serangan Angkatan Laut Israel terhadap kapal kemanusiaan Mavi Marmara yang  yang mencoba menerobos blokade Israel di Jalur Gaza yang diblokade Hamas yang mengakibatkan penderitaan berat bagi rakyat. Serangan itu menewaskan 10 aktivis Turki dan melukai 30 lainnya.

Sebelumnya sebagai awal proses hubungan, Israel telah meminta maaf atas serangan tersebut. Tel Aviv juga telah setuju untuk membayar kompensasi sebesar US$20 juta (Rp263 miliar) kepada keluarga korban serangan.

Kemudian pada awal bulan ini, Perdana Menteri (PM) Turki Binali Yildirim mengatakan Tel Aviv telah memenuhi semua prasyarat dan kewajiban yang ditetapkan oleh Ankara untuk normalisasi hubungan.

Jauh sebelumnya pada 2013, PM Israel Benjamin Netanyahu menyuarakan penyesalan atau permintaan maaf atas insiden serangan itu secara langsung kepada Recep Tayyip Erdogan, yang kala itu masih menjabat perdana menteri.

Selain kompensasi, Israel sepakat untuk mengizinkan kehadiran bantuan kemanusiaan Turki di wilayah Jalur Gaza yang diblokade Tel Aviv.

Bantuan itu segera mengalir sesudah kesepakatan rekonsiliasi antara lain dibawa oleh 400 truck berupa bahan makanan, obat-obatan, bahan konstruksi rehabilitasi rumah, generator untuk memulihkan pengadaan tenaga listrik, pengelolaan air minum  dan lain-lain.(P022/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)