Parmusi : Arogansi Trump Amat Berbahaya

Pengurus Pusat Persaudaraan Muslimin Indonesia {Foto: Mi’rajnews.com}

Jakarta, MINA – Ketua Umum PP Persaudraan Muslimin Indonesia () Usamah Hisyam mengatakan, arogansi Presiden AS terkait penetapan (Yerusalem) sebagai Ibu kota Israel amat berbahaya.

“Arogansi presiden Amerika Serikat tersebut amat berbahaya bagi tercapainya perdamaian dunia,” ujarnya dalam Refleksi Akhir Tahun 2017 di Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).

“Al-Quds adalah kota suci umat Islam dan Nasrani, dan ini merupakan resolusi PBB selama 50 tahun terakhir sejak tahun 1967 sampai 2016,” ujarnya.

Umat Islam harus mempertahankan dan melindungi kota Al-Quds dari penguasaan Israel, agar kota suci itu dapat bebas dikunjungi oleh seluruh penduduk dunia, imbuhnya.

“Israel dapat bertindak semena-mena terhadap kota Yerusalem, termasuk melenyapkan Masjid Al-Aqsa, sebagai masjid suci ketiga umat Islam,” ujar Usamah.

Untuk itu, Parmusi mendukung penuh tindakan pemerintah RI untuk menggalang dukungan dunia agar Presiden Amerika membatalkan keputusan yang kontroversial tersebut.

Dua pekan setelah Washington mengakui Al-Quds sebagai ibu kota Israel dan berniat memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Al-Quds, AS memveto putusan Dewan Keamanan PBB yang melarang didirikannya fasilitas diplomatik di Al-Quds, yang statusnya masih diperebutkan.

Sejumlah 14 negara anggota Dewan Keamanan menyatakan setuju dengan resolusi yang diajukan Mesir itu, dengan satu-satunya suara penolakan datang dari AS.

Selanjutnya, pada sidang Majelis Umum PBB Kamis (21/12), melalui pemungutan suara menentukan 128 negara setuju, 9 tidak setuju, dan 35 abstain, atas Resolusi PBB yang menolak keputusan Amerika Serikat (AS) mengenai Yerusalem.

Mayoritas negara-negara menolak pernyataan pengakuan AS, walaupun sebelum sidang Presiden Donald Trump mengancam akan memotong dana ke negara-negara yang mendukung resolusi tersebut. 

Al-Quds tetap menjadi pusat konflik Israel-, dengan rakyat Palestina mengharapkan Al-Quds saat ini masih diduduki Israel menjadi ibu kota negara masa depan.

Selama masa kampaye tahun lalu, Trump berulang kali menjanjikan relokasi kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke Al-Quds. (L/R03/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

.