Pasangan Yordania Dapat “Tiket Emas” Haji, Banyak yang Kecewa

Riyadh, MINA – Satu pasangan suami istri asal Yordania di Arab Saudi menangis gembira karena menjadi salah satu yang terpilih mendapat “” naik pekan depan, tetapi aplikasi lainnya yang tak terhitung jumlahnya ditolak, membangkitkan rasa kecewa.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah modern, jutaan jamaah di luar Arab Saudi telah dilarang berhaji karena gelombang pandemi virus corona.

Namun, meski dibatasi, tetap saja menarik banyak pelamar.

Pejabat Saudi mengatakan, penduduk dari 160 negara bersaing dalam undian yang dikelola pemerintah yang banyak digambarkan sebagai proses seleksi buram, membawa kegembiraan hingga 10.000 orang sambil membuat kecewa sebagian besar lainnya, demikian yang dikutip dari Nahar Net.

“Dengan begitu banyak pelamar, kami hampir tidak memiliki peluang satu persen untuk dipilih,” kata seorang insinyur Yordania usia 29 yang tinggal di Riyadh. Ia dipilih untuk naik haji bersama dengan istrinya yang berusia 26 tahun, seorang pekerja kesehatan.

“Kami kaget dan gembira,” kata insinyur yang tidak mau namanya disebutkan.

Juga di antara beberapa yang dipilih adalah Nasser, seorang ekspat Nigeria yang tinggal di Riyadh. Ia gembira memenangkan apa yang disebutnya “tiket emas” untuk naik haji.

“Perasaan ini tidak bisa dijelaskan,” katanya kepada AFP.

Tetapi insinyur Yordania mengatakan, dia merasa harus menghapus unggahan media sosialnya yang mengumumkan pilihannya. Dia dan istrinya takut bahwa unggahannya akan menarik kemarahan dan kecemburuan pelamar yang ditolak.

Jamaah biasanya menunggu bertahun-tahun untuk dipilih melalui sistem kuota ketat untuk haji, yang tahun lalu menarik sekitar 2,5 juta orang.

Pemerintah Saudi awalnya mengatakan hanya sekitar 1.000 jamaah yang tinggal di kerajaan itu akan diizinkan untuk naik haji, tetapi laporan media lokal mengatakan sebanyak 10.000 akan diizinkan.

“Kenapa menolakku tanpa memberi alasan?” tanya seorang wanita kepada Kementerian Haji Saudi. Ia mengunggah tangkapan layar aplikasi online yang ditolak Kementerian.

“Semua orang di sekitarku telah ditolak,” tambahnya. (T/RI-1/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.