Gaza, MINA – Anggota Komite Pertahanan Kesucian Islam dan Kristen, Pastor Manuel Musallam, menegaskan bahwa Kota Yerusalem (Al-Quds), Masjid Al-Aqsa, Gereja Kebangkitan (Kiamah), tempat lahir Kristus dan Masjid Ibrahimi hanya dapat dibebaskan dengan gerakan kelompok perlawanan.
“Baik Oslo maupun normalisasi tidak akan membawa kita ke jalan menuju Al-Quds; hanya senapan perlawanan yang akan membimbing kita dan menerangi jalan bagi kita,” tegas Pastor Musallam mengatakan dalam pernyataan yang dilaporkan PIP dikutip MINA, Ahad (8/5).
Dia menekankan, Al-Quds akan tetap berada di mata rakyat Palestina dan perlawanan kita akan terus menerus dilaksanakan sampai kita beristirahat di dalamnya (tenang dan damai).
“Yahudi yang hatinya tidak tertanam di Al-Aqsa dan Gereja Kiamah, tidak tumbuh, tidak berbuah, dan tidak akan bertahan di negara Arab kita,” kata Musallam.
Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur
Dia memperingatkan bahwa semua orang Palestina adalah proyek kesyahidan dan perlawanan demi Al-Quds.
Menurut laporan dari berbagai pihak, 18 orang Israel tewas dalam operasi yang terjadi di Beersheba, Hadera, Bani Barrak, Tel Aviv dan El’ad selama Mei, April dan Maret.
Empat pemukim Yahudi tewas, dan lainnya terluka, dalam serangan penusukan heroik yang dilakukan oleh dua pemuda Palestina di daerah El’ad, dekat Tel Aviv, pada Kamis malam.
Sementara tiga pemukim Yahudi tewas dalam serangan penembakan yang dilakukan oleh Asy-Syahid, Raad Hazem (29), di Jalan Dizenkov di Tel Aviv pada 7 April.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Lima pemukim Yahudi tewas dalam serangan penembakan di daerah Bani Barak di Tel Aviv, yang dilakukan oleh martir As-Syahid, Diyaa Hamrasheh dari kota Ya’bad di Jenin pada akhir Maret lalu.
Pada tanggal 27 Maret, dua polisi Israel tewas dalam penembakan di kota Hadera, sementara penyerangan dan penikaman di kota Beersheba pada tanggal 22 bulan yang sama menewaskan empat pemukim.
Sementara itu, seorang penjaga keamanan Israel tewas dalam serangan penembakan yang dilakukan oleh dua pejuang perlawanan dari Brigade Al-Qassam di dekat pemukiman Ariel dekat Salfit di Tepi Barat utara, Kamis lalu.
Brigade Al-Qassam secara resmi menyatakan bertanggungjawab dan mengadopsi operasi tersebut dan menyatakan mengumumkan itu bagian dari serangkaian reaksi terhadap penodaan dan agresi Masjid Al-Aqsa.
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel
“Operasi serangan ini tidak akan menjadi yang terakhir,” tegasnya.(T/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Parlemen Inggris Desak Pemerintah Segera Beri Visa Medis untuk Anak-Anak Gaza