Ghouta Timur, MINA – Pasukan Suriah melakukan serangan udara hampir sepekan lamanya terhadap Ghouta Timur di pinggiran Damaskus yang termasuk zona de-eskalasi, menguburkan sejumlah korban di bawah reruntuhan.
Pengamat mengatakan, serangan di kantong oposisi itu bertujuan melemahkan kubu terakhir mereka di dekat Damaskus.
Serangan itu dilakukan saat Rusia, Iran dan Turki sedang mencoba melakukan langkah diplomatik untuk menyelesaikan konflik enam tahun Suriah. Demikian NRT TV memberitakannya yang dikutip MINA.
Ketiga negara sepakat pada awal tahun ini untuk menetapkan zona de-eskalasi yang bertujuan mengurangi permusuhan di empat daerah medan perang di Suriah.
Baca Juga: Jejak Masjid Umayyah di Damaskus Tempat al-Jawlani Sampaikan Pidato Kemenangan
Salah satu zona tersebut mulai berlaku di Ghouta Timur pada bulan Juli, tapi setelah berbulan-bulan relatif tenang, tembakan artileri yang intens dan serangan udara telah melanda wilayah tersebut selama sepekan terakhir.
Warga kubu oposisi telah menggambarkan hidupnya di dalam teror.
Diperkirakan 400.000 orang tinggal di Ghouta Timur, daerah yang sudah empat tahun dikepung oleh pemerintah, membuat makanan, obat-obatan, dan kebutuhan dasar lainnya tidak tersedia atau terlalu mahal. (T/RI-1/R01)
Baca Juga: Pemerintahan Transisi Suriah Dipercayakan kepada Mohamed Al-Bashir
Mi’raj News Agency (MINA)