Paus Akui Lakukan Kesalahan Besar dalam Kasus Pelecehan Seksual

. (Foto: Daniel Ibanez/CNA)

Vatikan, MINA – Pemimpin umat Katolik sedunia Paus Fransiskus mengakui, Rabu (12/4), ia telah membuat ‘kesalahan besar’ dalam penanganan atas skandal di Chili saat ia ingin memadamkan kontroversi terbaru yang mengguncang Roma.

Dalam sebuah surat kepada 32 uskup Chili yang dibebaskan oleh Vatikan, Paus mengatakan dia bermaksud untuk memanggil mereka ke Roma untuk membahas penyelidikan terhadap dugaan pelecehan yang ditutupi oleh Uskup Juan Barros. Pelaku fedopilia adalah pendeta Fernando Karadima selama 1980-an dan 1990-an.

Fransiskus mengekspresikan ‘rasa malu’ dan ‘rasa sakitnya’ atas penderitaan para korban dan berjanji untuk menemui mereka, France24 melaporkan, Kamis (12/4).

“Saya telah membuat kesalahan besar dalam penilaian dan persepsi saya tentang situasi, terutama karena kurangnya informasi yang jujur ​​dan seimbang,” tulis Fransiskus.

Dia tidak menyebutkan secara spesifik tentang Barros, yang diangkat sebagai Uskup Osorno di Chili, meskipun dituduh menyembunyikan dan bahkan menyaksikan pelecehan yang dilakukan oleh Karadima.

Laporan setebal 2.300 halaman yang dikirim ke Paus termasuk kesaksian yang dikumpulkan dari 64 orang di New York dan Santiago.

Paus meminta para uskup ke Roma untuk membahas temuan penyelidikan oleh Uskup Agung Charles Scicluna dan meminta ‘kolaborasi dan bantuan’ mereka dalam menemukan langkah-langkah yang dapat ‘memperbaiki skandal sebanyak mungkin dan memulihkan keadilan’.

“Kesulitan-kesulitan saat ini juga merupakan peluang untuk memulihkan kepercayaan dalam Gereja, keyakinan yang dirusak oleh kesalahan dan dosa kita,” tulis Francis.

‘Fitnah’

Sebelumnya, selama perjalanan ke Chili pada Januari, Paus telah sangat membela Barros, yang muncul di misa umum dirayakan oleh Paus di tiga kota Chili yang berbeda, menyebabkan kemarahan publik.

Fransiskus mengatakan dia yakin akan ketidakbersalahan Barros dan menuntut ‘bukti’ pelecehan sebelum dia berbicara menentangnya.

“Tidak ada satu pun bukti untuk melawannya. Semuanya fitnah. Apakah ini jelas?” kata Fransiskus.

Namun, dia kemudian meminta maaf kepada para korban dan mengirim Scicluna, seorang penyelidik Vatikan yang terkenal, ke Chili untuk mengumpulkan bukti. (T/R11/P2)

Miraj News Agency (MINA)