Vatikan, MINA – Paus Fransiskus menyerukan melestarikan status quo sejarah dan hukum situs-situs suci di Yerusalem yang diduduki.
Berbicara dalam pertemuan tahunannya dengan korps diplomatik terakreditasi ke Kota Vatikan pada kesempatan Natal dan Tahun Baru, Senin (9/1), Paus Fransiskus menyatakan keprihatinan atas meningkatnya kekerasan di tanah suci yang menimbulkan semakin banyak korban.
Dia menekankan, kota suci milik tiga agama monoteistik, dan yang paling terpengaruh akibat meningkatnya kekerasan di sana.
“Nama Yerusalem mengingatkan citra aslinya, yang seharusnya menjadi forum perdamaian dan bukan teater konflik seperti sekarang ini,” ujar Paus Fransiskus dilaporkan Wafa, Senin (9/1).
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Paus Fransiskus menyatakan keyakinan penuhnya bahwa Yerusalem akan menjadi tempat dan simbol pertemuan, persaudaraan, dan praktik ibadah dan doa secara bebas dan damai di tempat-tempat suci.
Dia menyatakan atas dasar kesinambungan serta memastikan pelestarian status sejarah dan hukum tempat-tempat suci yang ada.
Ia berharap pihak Palestina dan Israel kembali berdialog langsung guna mengimplementasikan visi kedua negara dalam segala dimensinya dan dalam kerangka hukum internasional serta resolusi PBB yang relevan.
Duta Besar Palestina untuk Tahta Suci, Issa Kassissieh, menyampaikan salam dari Presiden Mahmoud Abbas kepada Paus, dan mengucapkan selamat kepadanya pada kesempatan liburan Natal dan Tahun Baru.
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
Dia menyerukan kepadanya untuk terus berdoa untuk keadilan dan perdamaian di Kota Suci dan untuk hak penentuan nasib sendiri bagi rakyat Palestina.(T/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jihad Islam Kecam Otoritas Palestina yang Menangkap Para Pejuang di Tepi Barat