PBB: 700.000 Warga Tinggalkan Sudan Selatan ke Negara Tetangga Pada 2017

Pengungsi di Uganda. (Foto: UNHCR/Barb Wigley)

New York, MINA – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis (18/1) menyatakan, perang yang terjadi di Sudan Selatan telah memaksa sekitar 700.000 warga sipil mengungsi ke negara-negara tetangga selama tahun 2017.

Perang saudara yang terjadi antara pasukan propemerintah dan oposisi sejak 2013 hingga saat ini belum menemukan titik damai, padahal keduanya telah menyepakati perdamaian pada tahun 2015.

Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) mengatakan, lebih dari 70 persen warga sipil melarikan diri pada semester pertama tahun 2017, sehubungan munculnya konflik baru di wilayah Sungai Nil di timur laut, serta wilayah Jonglei dan Greater Equatoria di selatan negara itu.

“sebagian besar warga sipil ini melarikan diri ke Ethiopia, Uganda, Kenya dan Kongo karena takut menjadi sasaran pembunuhan dengan dalih perbedaan etnis,” kata OCHA, demikian Anadolu Agency melaporkan.

PBB memperkirakan, perang tersebut telah mengungsikan lebih dari empat juta warga sipil, dengan komposisi 1,9 juta di kamp-kamp dalam negeri, lebih dari dua juta lainnya berada di kamp-kamp pengungsian negara-negara tetangga.

Gencatan senjata yang saat ini terjadi di Sudan Selatan membuat kedua belah pihak saling tuduh telah melakukan pelanggaran.

Ibu kota Ethiopia, Addis Ababa, akan menjadi tempat perundingan konflik tersebut pada Februari mendatang, guna menghidupkan kembali kesepakatan perdamaian 2015 yang diharapkan bisa menyudahi konflik perang di negara tersebut. (T/Dwiki/RI-1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.