Gaza, 24 Rajab 1437/2 Mei 2016 (MINA) – Organisasi Internaisonal Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) menegaskan, pihaknya tidak menemukan satu pun bukti yang menunjukkan adanya penggunaan material bangunan yang masuk ke Gaza untuk tujuan militer.
Koordinator PBB untuk Urusan Kemanusiaan, Robert Biber dalam film dokumenter yang disiarkan Stasiun Televisi Sky News Arab kemarin mengatakan, PBB telah memasukan sekitar 1,2 juta ton bahan bangunan ke Jalur Gaza.
Ia menambahkan, teknis pengerjaan rekontruksi Gaza diberlakukan untuk memberikan ketenangan bagi para pemukim Israel terkait cara penggunaan dan tujuan material bangunan tersebut, demikian laporan Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Gaza, Senin.
Otoritas Pendudukan Israel sempat menghentikan kegiatan pemasokan semen dan bahan bangunan ke Gaza selama tiga pekan dengan alasan telah digunakan untuk sejumlah tujuan militer dan membangun terowongan-terowongan bawah tanah oleh para pejuang Palestina di Gaza.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Sementara itu, Badan Nasional Penghapusan Blokade dan Rekontruksi Gaza menegaskan pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan Koordinator PBB urusan Kemanusiaan bahwa tidak ada satupun bukti yang menunjukkan bahwa material bangunan yang masuk ke Gaza telah digunakan untuk kepentingan militer.
Badan menyatakan proses dan teknis yang dilakukan Israel untuk melarang masuknya semen ke Gaza tidak lain guna memperketat blokade dan penghukuman massal terhadap warga Gaza.
“PBB diminta mengemban tanggung jawabnya dalam menghentikan berbagai pelanggaran Israel yang terus terjadi,” kata Adham Abu Silmia, juru bicara Badan dalam pernyataan medianya.
Ia juga memperingatkan, blokade yang terus berlanjut mengancam meledaknya kondisi di tengah-tengah buruknya kemiskinan dan pengangguran terus dialami penduduk Jalur Gaza sejak 10 tahun blokade khususnya penghentian rekontruksi dan mengungsinya 75 ribu warga Gaza yang tempat tinggalnya hancur dalam pertempuran terakhir. (L/K02/R05)
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)