PBB Desak Taliban Buka Kembali Sekolah Menengah untuk Anak Perempuan

Kepala UNAMA Markus Potzel. (Gambar: dok. Morocco Latest News)

Jenewa, MINA – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak Taliban membuka kembali sekolah menengah untuk anak perempuan di seluruh Afghanistan.

Dalam pernyataan Ahad (18/9), Markus Potzel, Kepala Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA), mengutuk larangan yang dimulai tepat setahun yang lalu dan menyebutnya “tragis dan memalukan”, The New Arab melaporkan.

Beberapa pekan setelah Taliban merebut kekuasaan pada Agustus tahun lalu, mereka membuka kembali sekolah menengah untuk anak laki-laki pada 18 September 2021, tetapi melarang siswi sekolah menengah menghadiri kelas.

Beberapa bulan kemudian pada tanggal 23 Maret, Kementerian Pendidikan membuka sekolah menengah untuk anak perempuan, tetapi dalam beberapa jam kemudian kepemimpinan Taliban memerintahkan kelas untuk ditutup kembali.

Sejak itu, lebih dari satu juta gadis remaja telah kehilangan pendidikan di seluruh negeri, kata UNAMA.

“Ini adalah ulang tahun yang tragis, memalukan, dan sepenuhnya dapat dihindari,” kata Potzel.

“Ini sangat merusak generasi anak perempuan dan masa depan Afghanistan sendiri,” katanya, seraya menambahkan, larangan itu tidak ada bandingannya di dunia.

Sekjen PBB António Guterres mendesak Taliban untuk mencabut larangan tersebut.

“Setahun kehilangan pengetahuan dan kesempatan yang tidak akan pernah mereka dapatkan kembali,” kata Guterres di Twitter. “Anak-anak perempuan seharusnya bersekolah. Taliban harus membiarkan mereka masuk kembali.”

Beberapa pejabat Taliban mengatakan, larangan itu hanya sementara, tetapi mereka juga telah mengeluarkan banyak alasan untuk penutupan, yakni dari kurangnya dana hingga waktu yang dibutuhkan untuk merombak silabus di sepanjang garis Islam.

Awal bulan ini, menteri pendidikan yang dikutip oleh media lokal mengatakan, itu adalah masalah budaya, karena banyak orang pedesaan tidak ingin anak perempuan mereka bersekolah. (T/RI-1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.