PBB: ISRAEL SIKSA DAN JADIKAN ANAK-ANAK PALESTINA PENYAPU RANJAU

PALESTINIAN CHILDREN2

PALESTINIAN CHILDREN2Jenewa, 12 Sya’ban 1434/21 Juni 2013 (MINA) – Badan Hak Asasi Manusia PBB hari Kamis (20/6) di Jenewa menuduh pasukan menyiksa anak-anak dalam tahanan dan menggunakannya sebagai penyapu ranjau dan perisai manusia.

Anak-anak Palestina di Gaza dan Tepi Barat, yang ditangkap Israel dalam perang tahun 1967, secara rutin membantah daftar lahir mereka, akses ke perawatan kesehatan, sekolah-sekolah yang layak dan air bersih, lapor Komite PBB tentang Hak Anak tersebut.

“Anak-anak Palestina ditangkap oleh militer dan polisi (Israel) secara sistematis dan dikenakan perlakuan yang merendahkan, sering disiksa, diinterogasi dalam bahasa Ibrani, bahasa yang mereka tidak mengerti, dan menandatangani pengakuan dalam bahasa Ibrani agar dapat dirilis,” laporan PBB menyebutkan.

Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan telah menanggapi laporan badan PBB untuk anak-anak, United Nations Children’s Fund (UNICEF) pada bulan Maret tentang  perlakuan buruk terhadap anak-anak Palestina, Saudi Gazette melaporkan yang dikutip Kantor Berita MINA (Mi’raj News Agency).

“Jika seseorang hanya ingin memperbesar prasangka politik dan politik itu untuk memukul Israel yang  tidak didasarkan pada sebuah laporan baru pada pekerjaan di lapangan, tetapi hanya mendaur ulang barang lama, tidak ada pentingnya dalam hal itu,” kata juru bicara Israel Yigal Palmor.

Laporan Komite PBB tentang Hak Anak mengakui masalah keamanan nasional Israel dan mencatat bahwa anak-anak di kedua pihak konflik terus tewas dan terluka, tapi lebih banyak korban dari pihak Palestina.

“Kebanyakan anak-anak Palestina yang ditangkap dituduh memiliki batu yang dilemparkan, suatu pelanggaran terhadap Israel yang dapat membawa hukuman hingga 20 tahun penjara,” kata komite itu.

“Tentara Israel telah bersaksi bahwa sering bersikap sewenang-wenang dalam penangkapan,” katanya.

Ada 18 ahli pengawas independen yang memeriksa catatan Israel sesuai dengan perjanjian tahun 1990 sebagai bagian dari tinjauan rutin dari perjanjian yang ditandatangani oleh semua negara kecuali Somalia dan Amerika Serikat. Sebuah delegasi Israel menghadiri sesi itu.

Komite PBB menyesalkan penolakan terus-menerus dari Israel untuk menanggapi permintaan informasi tentang anak-anak di wilayah Palestina yang diduduki dan Dataran Tinggi Golan Suriah sejak terakhir tahun 2002.

“Ratusan anak-anak Palestina telah tewas dan ribuan lainnya terluka selama periode pelaporan sebagai akibat dari pesta operasi militer negara, khususnya di Gaza, di mana pihak Israel melakukan serangan udara dan serangan angkatan laut pada daerah padat penduduk dengan jumlah anak-anak yang signifikan, sehingga mengabaikan prinsip-prinsip proporsionalitas dan pembedaan,” kata laporan itu.

Selama sepuluh tahun panitia memantau tindakan Israel terhadap perjuangan Palestina. Israel menarik pasukannya dari pemukiman Jalur Gaza pada tahun 2005, tapi masih memblokade Hamas di daerah kantong.

Lebih lanjut laporan PBB mengungkapkan bahwa selama periode itu, diperkirakan 7.000 warga Palestina berusia 12 sampai 17 tahun, beberapa usia sembilan tahun, telah ditangkap, ditanyai dan ditahan.

Banyak yang dibawa ke pengadilan militer dalam kondisi kaki dirantai dan dibelenggu, sedangkan pemuda yang ditahan di sel isolasi, terkadang selama berbulan-bulan, kata laporan itu.

Ini menyuarakan keprihatinan mendalam bahwa Israel terus menggunakan anak-anak Palestina sebagai perisai manusia dan informan. Laporan mengatakan 14 kasus telah dilaporkan antara Januari 2010 dan Maret 2013. (T/P09/R2).

Mi’raj News Agency (MINA).

 

 

 

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0