PBB Kecam Serangan Koalisi Arab Terhadap Sekolah Yaman

New York, 15 Dzulqa’dah 1437/18 Agustus 2016 (MINA) – Perserikatan Bangsa-Bangsa () mengecam serangan serangan udara koalisis Arab pada sebuah sekolah di Yaman utara, menewaskan sedikitnya 10 anak-anak dan melukai lebih banyak lagi selama akhir pekan ini.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dalam pernyataannya pada laman resmi UN News edisi Senin (15/8) menyatakan “kecewa” bahwa warga sipil, termasuk anak-anak, terus menanggung beban yang meningkat dari pertempuran dan operasi militer di Yaman.

Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicara PBB, Ban menyerukan penyelidikan secepatnya dari peristiwa tragis di gubernuran Sa’ada itu.

PBB juga mendesak pihak dalam konflik yang sedang berlangsung untuk mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mencegah pelanggaran lebih lanjut dari hukum internasional dan hak asasi manusia.

“Semua pihak juga agar melakukan segala daya mereka untuk melindungi warga sipil dan infrastruktur sipil”, kata pernyataan itu.

“Sekretaris Jenderal menegaskan kembali bahwa tidak ada solusi militer terhadap krisis di Yaman,” lanjut pernyataan.

Sekjen PBB juga menyerukan kepada para pihak untuk memperbaharui tanpa penundaan dan dengan itikad baik, keterlibatan mereka bersama Utusan Khusus PBB untuk Yaman, Ismail Ould Cheikh Ahmed, dalam mencari solusi di meja perundingan.

Badan PBB untuk Dana Anak-anak (UNICEF) juga mengeluarkan pernyataan tentang serangan Arab yang menewaskan anak-anak di sebuah sekolah agama dan melukai 21 lainnya.

“Anak-anak tewas, berusia antara 6 hingga 14 tahun, mereka sedang belajar di sebuah sekolah di desa Juma’a Bin Fadil di Haydan,” kata pernyataan itu, dengan menambahkan bahwa anak-anak yang masih hidup sedang dirawat di sebuah rumah sakit di Sa’ada.

Kekerasan di seluruh negeri Yaman selama sepekan terakhir, mengakibatkan sejumlah anak-anak tewas dan terluka oleh serangan udara, pertempuran jalanan dan ranjau darat, pernyataan itu mencatat.

“UNICEF menyerukan semua pihak yang terlibat dalam konflik Yaman untuk menghormati dan mematuhi kewajiban mereka di bawah hukum internasional, termasuk kewajiban untuk tidak menyerang batas membahayakan warga sipil dan infrastruktur sipil”, kata pernyataan itu.

Konflik Yaman telah berlangsung hampir 16 bulan, tapi pelanggaran serius masih terus terjadi. Terutama dalam  beberapa pekan terakhir telah terjadi di Marib, Al-Jawf, Taiz dan di daerah perbatasan dengan Arab Saudi.

Pada tanggal 6 Agustus lalu, utusan khusus PBB telah mengumumkan waktu jeda satu bulan untuk pembicaraan perundingan, dan fokus pada “pembicaraan terpisah untuk mencari rincian teknis yang tepat”. (T/P4/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Ali Farkhan Tsani

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.