PBB: Status Yerusalem Akan Ditentukan Oleh Negosiasi Akhir

New York, MINA –  “Sekretaris Jenderal PBB berharap para pemimpin Palestina dan Israel akan kembali terlibat dalam negosiasi untuk mencapai solusi pembentukan dua negara dan status kota Yerusalem,” demikian Juru Bicara , Stephane Dujarric, melalui konferensi video dengan wartawan di Markas Besar PBB di New York, Senin malam (14/9).

Ia  mengatakan PBB mendukung solusi dua negara, dan akan ditentukan pada negosiasi  kedua fihak.

Juru Bicara PBB mengatakan hal ini menanggapi pertanyaan wartawan tentang posisi Sekjen tentang rencana Kosovo dan Serbia untuk memindahkan kedutaan besar mereka ke Yerusalem. Quds Press melaporkan.

“PBB menunggu keputusan akhir tahap negosiasi Palestina-Israel, yang dimulai sejak Konferensi Perdamaian Madrid pada tahun 1991 dan Oslo 1993,” katanya.

Menanggapi perjanjian normalisasi antara Bahrain dan UEA dengan Israel, ia menambahkan, “Sekjen PBB berharaplangkah ini akan membantu menciptakan lebih banyak peluang kerja sama regional.”

Upacara penandatanganan kedua perjanjian tersebut diagendakan berlangsung Selasa (15/9) di Gedung Putih, di hadapan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Menlu Emirat Abdullah bin Zayed, dan Menlu Bahrain Abdul Latif Al-Zayani.

Otoritas dan faksi-faksi Palestina menyatakan penolakan mereka terhadap normalisasi ini, dan menuduhnya sebagai “tusukan di belakang perjuangan bangsa Palestina.” (T/RS2/R1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.