PEDAGANG QURBAN NIGERIA TAKUT DISERANG BOKO HARAM

Pedagang qurban di Nigeria terpaksa impor hewan dari negara tetangga (Foto: On Islam)
Pedagang qurban di terpaksa impor hewan dari negara tetangga (Foto: On Islam)

Lagos, 7 Dzulhijjah 1435/1 Oktober 2014 (MINA) – Ancaman terjadinya serangan kelompok militan , membuat pedagang qurban di Nigeria terpaksa mengimpor hewan qurban dari negara tetangga Niger, Republik Benin dan kota-kota perbatasan lainnya.

“Biasanya saya pergi ke Borno dan negara bagian utara lainnya membeli dalam jumlah besar. Harganya murah dan menguntungkan. Sekarang saya tidak bisa lagi pergi ke sana karena takut,” kata Olanloko Mansur yang bergelut di bisnis hewan kurban di Lagos, OnIslam.net yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

“Kali ini kami bepergian ke luar negeri, ke Republik Benin, terutama kota Sango dan Niger. Tapi saya harus memberitahu hal itu sangat tidak menguntungkan.”

Saat ini pemerintah Nigeria sedang berusaha mengisolasi dan mengakhiri lima tahun pemberontakan yang mengacaukan wilayah utara di mana sebagian besar berpenduduk Muslim dan dataran utama timur laut.

Diperkirakan enam juta orang telah mengungsi dalam krisis tersebut, merusak kegiatan pertanian dan peternakan memelihara hewan yang merupakan pekerjaan utama rakyat setempat.

“Tak seorang pun yang menghargai hidupnya akan berani ke Borno dan salah satu kota-kota di utara, di mana para pemberontak telah beroperasi dengan impunitas,” kata Tahir Adebayo, agen domba lain yang juga berhenti pergi mencari hewan ke wilayah timur laut.

“Dan ini mempengaruhi kami secara serius. Di Borno, Anda bisa mendapatkan domba yang sangat besar dengan harga rendah.”

Saliu Adebara, penjual domba yang berbasis di barat laut negara bagian Sokoto, menegaskan tren domba impor.

“Memang benar, banyak orang yang biasanya pergi ke Maiduguri dan Yobe untuk membeli domba, tapi sekarang berburu ke Niger dan Republik Chad. Mereka melarikan diri dari kekerasan Boko Haram,” kata Adebara, seorang agen qurban dari barat daya yang lahir di negara bagian Sokoto, Nigeria.

Meskipun ketakutan meningkat, beberapa orang masih pergi ke timur laut untuk mendapatkan domba, meskipun dalam jumlah sedikit.

Kecenderungan mengimpor hewan qurban dari negara-negara tetangga menyebabkan kenaikan harga. “Hewan benar-benar mahal. Pebisnis dari utara mengeluh,  mereka mempertaruhkan hidupnya membawa domba jantan karena krisis,” kata dokter Othman Kediri.(T/P001/R03)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Comments: 0