POLITISI INGGRIS DIADUKAN KARENA “BELA” PALESTINA

David Ward. Foto: Facebook
David Ward. Foto: Facebook

, 26 Ramadhan 1435/24 Juli 2014 (MINA) – Seorang politisi Inggris dilaporkan ke polisi  atas tindakan ‘terorisme’, setelah membuat komentar di Twitter tentang serangan di Gaza.

David Ward, seorang anggota parlemen Liberal Demokrat,  memposting dalam akun Twitternya pada Selasa bahwa ia juga akan menembakkan roket ke Israel jika ia adalah seorang warga .

“Pertanyaan besarnya adalah, ‘jika saya tinggal di Gaza  akankah saya menembakkan roket?’ Mungkin ya,” tulisnya dalam Twitter, sebagaimana dikutip RT dan Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Karena hal itu, anggota parlemen Konservatif Nardhim Zahawi menulis surat kepada Polisi Metropolitan, menyerukan penyelidikan tindakan Ward sebagai hal  yang ‘urgen’.

Anggota parlemen lainnya juga mengecam pernyataan Ward, termasuk ketua Partai Konservative  Grant Shapps yang  menyebutnya sebagai “hasutan untuk melakukan kekerasan” dan “benar-benar tidak bertanggung jawab.”

Partai Buruh juga ikut-ikutan mengecam, mengatakan komentar Ward yang kontraproduktif   untuk mencapai perdamaian di kawasan itu.

Juru bicara partai Buruh menambahkan Ward akan dikenakan sidang disiplin pada waktunya nanti, dan mungkin secara permanen dikeluarkan dari partai.

Setelah tweet, Ward mengatakan kepada Radio BBC 5 pada Rabu bahwa ia mengutuk kekerasan di kedua sisi, tapi bisa memahami nasib rakyat Palestina yang menembakkan roket.

“Pertanyaannya adalah mengapa mereka [Pasukan penjajahan Israel] ingin menembakkan rudal ketika mereka tahu bahwa rudal akan menyebabkan kematian warga Palestina lebih lanjut, ke tingkat yang tidak proporsional? Mengapa mereka melakukan itu?”,kata Ward bertanya-tanya.

“Mereka melakukannya karena mereka benar-benar putus asa dan politisi di Barat telah gagal pula,” tegasnya.

Ini akan menjadi peringatan kedua yang  dihadapi Ward.  Dia sempat diberhentikan sementara dari partainya pada Juli tahun lalu setelah ia  menyebut Israel sebagai  negara apartheid dan menolak untuk meminta maaf.

Komentar Ward  itu muncul setelah  Sekjen PBB Ban Ki-Moon mendesak Israel dan Palestina untuk menghentikan pertempuran, dan melanjutkan negosiasi gencatan senjata.

Perdana Menteri Inggris David Cameron mendesak Israel untuk ‘menahan diri’ dalam serangan mereka terhadap warga sipil Gaza, tetapi  meneruskan dengan mengatakan Israel juga memiliki ‘hak untuk membela’ diri terhadap serangan roket Hamas.

Sejak konflik dimulai  16 hari lalu, lebih dari 600 warga Palestina telah tewas, dan ribuan lainnya luka-luka. Sedangkan lebih dari 50 tentara penjajah Israel juga  tewas dalam upaya mereka menyerang Gaza  lewat darat.(T/P03/EO2)

Mi’raj  Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0