Pejabat Israel dan Turki Tolak Komentari Laporan Rencana Serangan ISIS

Seorang anggota Islamic State (ISIS/Daesh) dalam sebuah video ancaman. (Gambar: Al Hayat)
Seorang anggota Islamic State (/Daesh) dalam sebuah video ancaman. (Gambar: Al Hayat)

Ankara, 20 Jumadil Akhir 1437/29 Maret 2016 (MINA) – Para pejabat dan menolak mengomentari laporan TV Inggris Sky bahwa kelompok Islamic State (ISIS/Daesh) merencanakan untuk menyerang anak-anak sekolah Yahudi di Turki.

Laporan itu muncul sehari setelah Israel menyarankan warganya pada Senin (28/3) untuk meninggalkan Turki “sesegera mungkin”, karena adanya potensi serangan bom susulan di Turki.

Menurut laporan Sky, ISIS berencana menargetkan TK, sekolah dan pusat-pusat kepemudaan Yahudi di Turki.

“Yang paling mungkin menjadi target serangan adalah sinagog Istanbul di Beyoglu, yang juga memiliki pusat masyarakat dan sekolah yang melekat padanya,” kata Sky. Demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Ketika Agence France Presse meminta komentar pemerintah kedua negara, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Kementerian Luar Negeri Israel dan Turki menolak.

Tiga warga Israel dan seorang warga Iran tewas dalam serangan bom bunuh diri pada 19 Maret di Istanbul.

Sebanyak 39 orang terluka ketika seorang pria meledakkan dirinya di jalan perbelanjaan di jantung kota.

Pemerintah Turki mengatakan pelaku bom memiliki hubungan dengan ISIS.

Kelompok ini telah disalahkan atas empat bom yang mengguncang Turki dalam delapan bulan terakhir, termasuk pembantaian terhadap aksi damai di ibukota Ankara pada Oktober 2015 yang menewaskan 103 jiwa.

Sky melaporkan di situsnya bahwa “pejabat intelijen” tak dikenal mengatakan, serangan baru sudah dekat, berdasarkan informasi dari enam anggota ISIS yang ditangkap di Turki selatan. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.