Ramallah, 10 Rabi’ul Awwal 1435/10 Januari 2014 (MINA) – Seorang pejabat senior Palestina mengecam rencana terbaru Israel untuk membangun 1.400 unit pemukiman ilegal di Yerusalem timur dan di Tepi Barat.
Seorang asisten bidang media Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Nabil Abu Rdineh, mengatakan dalam sebuah pernyataan pers bahwa keputusan itu “menunjukkan bahwa Israel bersikeras untuk menghalangi upaya AS untuk mendorong kemajuan proses perdamaian.”
Sebelumnya pada Jumat (8/1), Kementerian Perumahan Israel mempublikasikan rencana pembangunan 1.400 unit pemukiman Yahudi ilegal di Tepi Barat dan Jerusalem timur, demikian laporan Xinhuanet sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Pengumuman ini dibuat hanya beberapa hari setelah Menteri Luar Negeri, AS John Kerry meninggalkan wilayah tersebut. Kunjungan itu bertujuan untuk mencapai kerangka kerja bagi kesepakatan perdamaian antara Israel dan Palestina.
Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur
Israel membebaskan 26 tahanan Palestina sebagai bagian dari kesepakatan yang ditengahi untuk melanjutkan pembicaraan perdamaian dengan Palestina.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu telah menunda pengumuman di tengah kunjungan Kerry, seperti pengumuman perumahan baru dapat memicu kemarahan Amerika Serikat dan pemerintah Palestina. (T/P014/E1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)