Jenewa, MINA – Seorang pejabat senior PBB menyerukan dibuat kesepakatan mendesak untuk mendemiliterisasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia Ukraina demi mencegah “bencana” di tengah laporan pertempuran yang terus berlanjut di daerah tersebut.
“Pada saat ini, sangat penting bahwa kami menerima komitmen yang dinyatakan dari para pihak untuk menghentikan kegiatan militer di sekitar pabrik dan untuk memungkinkan operasi yang aman dan berkelanjutan,” kata Kepala Urusan Politik PBB Rosemary DiCarlo sebelum pertemuan Dewan Keamanan pada Selasa (23/8), Press TV melaporkan.
“Mengutip peringatan Sekretaris Jenderal, setiap potensi kerusakan pada Zaporizhzhia adalah bunuh diri,” katanya.
DiCarlo menuntut agar semua personel dan peralatan militer ditarik dari pabrik, tanpa ada lagi pengerahan pasukan atau peralatan ke lokasi.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
“Fasilitas itu tidak boleh digunakan sebagai bagian dari operasi militer apa pun, dan kesepakatan tentang batas demiliterisasi yang aman untuk memastikan keamanan daerah itu harus dicapai,” tambah DiCarlo di tengah eskalasi penembakan yang dilaporkan terjadi di dalam dan sekitar fasilitas nuklir terbesar di Eropa itu dalam beberapa pekan terakhir.
Sesi Dewan Keamanan telah diminta oleh Rusia, yang pasukannya mengambil kendali pabrik pada bulan Maret, dengan personel Ukraina terus melakukan operasi di tempat mereka.
Sementara itu, PBB menyerukan lagi kepada pihak-pihak yang bertikai untuk memberikan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) akses langsung, aman, dan tak terbatas ke pembangkit nuklir. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza