Pejabat PBB: Israel Curi Bantuan untuk Palestina

Robert Piper. (Foto: OCHA oPt)

New York, 16 Ramadhan 1438/11 Juni 2017 (MINA) – Koordinator untuk dan Pengembangan Aktivitas di wilayah yang dijajah Israel, Robert Piper mengungkapkan, otoritas pendudukan Israel mencuri bantuan yang disalurkan untuk Palestina di wilayah-wilayah pendudukan.

“Bagi umat manusia, ini adalah krisis perlindungan yang paling lama dalam sejarah PBB,” kata Robert Piper dalam pernyataan sikapnya untuk Peringatan 50 Tahun Pendudukan Israel di wilayah Palestina yang dilaporkan IMEMC dan dikutip MINA, Ahad (11/6).

Dia menegaskan, Otoritas Pendudukan Israel yang didukung dengan kekuatan militernya telah membuat kebijakan disengaja dengan memperketat keamanan yang mengisolasi komunitas warga Palestina satu sama lain, menghancurkan persatuan sosial, aktivitas ekonomi yang sangat terbatas serta merampas banyak hak-hak dasar mereka, seperti pergerakan, menyampaikan ekspresi, mendapatkan pelayanan kesehatan dan banyak lagi.

“Dalam banyak kasus, kebijakan ini telah melanggar hukum humaniter internasional dan juga instrumen hak asasi manusia yang dilakukan Israel. Salah satu akibat langsung dari kebijakan ini adalah terjadinya kebutuhan bantuan kemanusiaan kronis di antara penduduk Palestina,” ujar Robert Piper.

Dia melaporkan kepada Days of Palestine bahwa pada tahun 2017, hampir setengah dari 4,8 juta orang Palestina yang tinggal di wilayah pendudukan Palestina membutuhkan bantuan kemanusiaan dari satu jenis atau lainnya.

“Banyak dari mereka memerlukan bantuan pangan untuk mengimbangi penghidupan yang hilang, bantuan hukum, dan kebutuhan dasar lainnya seperti memerlukan air bersih, perawatan kesehatan atau tempat tinggal,” jelasnya.

Mengenai dampak pendudukan, dia mengatakan, dampak terburuk dirasakan oleh mereka yang paling rentan adalah anak-anak, para janda, orang tua, dan orang cacat.

Piper menambahkan, organisasi-organisasi kemanusiaan sendiri menghadapi hambatan yang meningkat dalam usaha mereka untuk mengurangi dampak pendudukan, apakah itu dalam pembatasan gerakan yang meningkat, kelelahan proses hukum, atau penyitaan bantuan..

“Karena setiap tahun terus berlalu, situasinya memburuk tak terelakkan, dengan konsekuensi yang mendalam bagi Rakyat Palestina,” tambahnya. (T/R01/B05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.