New York, MINA – Komisaris Jenderal Badan Bantuan dan Pemberdayaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) Philip Lazzarini, mengungkapkan, lembaga internasional itu terancam runtuh karena tengah menghadapi krisis keuangan.
Pusat Info Palestina (Palinfo) melaporkan, menurut Lazzarini, UNRWA adalah satu-satunya lembaga internasional yang mengelola sistem sekolah terpadu di Palestina.
“Kami membunyikan alarm.. situasi saat ini sama sekali tidak menentu. UNRWA berada di ambang jurang, dan jika runtuh, itu mengancam pencapaian pembangunan puluhan tahun yang dicapai oleh jutaan pengungsi Palestina,” kata Lanzzarini dalam pernyataan persnya di New York, Jumat (2/6).
Hanya saja, menurut Lazzarini, UNRWA terhindar dari ancaman itu setelah Amerika Serikat mengucurkan sumbangan sebesar $153,7 juta untuk mendukung bantuan kemanusiaan dan perlindungan bagi pengungsi Palestina.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan keuangan dan politik jangka panjang yang diberikan oleh Amerika Serikat dan kemitraannya,” kata Lazzarini.
Dia menyatakan, sumbangan ini akan membantu UNRWA mempertahankan lebih dari 700 sekolah dan 140 pusat kesehatan yang dibuka dalam beberapa bulan mendatang.
UNRWA dan Amerika Serikat kembali memperbarui Kerangka Kerja Sama (Framework Agreement) untuk tahun 2023-2024, saat upacara penandatanganan secara virtual minggu ini.
Perjanjian ini menegaskan kembali komitmen Amerika Serikat untuk mendukung UNRWA dan mandatnya serta untuk mendukung hak-hak pengungsi Palestina.
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun
Tahun lalu, Amerika menyumbangkan sekitar $350 juta untuk anggaran UNRWA, sementara sumber di Washington mengatakan, ada pengurangan bantuan mencakup semua organisasi internasional, bukan hanya UNRWA. (T/R2/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: UNICEF Serukan Aksi Global Hentikan Pertumpahan Darah Anak-Anak Gaza