Paris, MINA – Pelarangan abaya (pakaian Muslimah) bagi pelajar Muslim di Perancis, merupakan upaya mengalihkan isu kekurangan guru di sekolah-sekolah pemerintah.
Sophie Venetitay, Sekretaris Jenderal Serikat Pekerja Guru Snes-FSU mengatakan hal itu, mengomentari maraknya pemberitaan di media Perancis, dan cenderung menyembunyikan masalah nyata dalam sistem pendidikan. Yeni Safak melaporkan, Kamis (7/9).
“Perdebatan abaya menutupi kekurangan guru dan kelas yang penuh sesak,” ujarnya.
Namun Presiden Emmanuel Macron dan jajaran kabinetnya telah berjanji bahwa setiap kelas akan memiliki guru.
Baca Juga: Ribuan Warga Yordania Pawai Dukung Badai Al-Aqsa
Staf di sekolah-sekolah yang paling bermasalah akan melakukan pemogokan dalam beberapa hari mendatang untuk memprotes kurangnya sumber daya. Serikat guru juga menyerukan gaji yang lebih baik.
Menurut laporan yang diterbitkan pada tahun 2022, gaji rata-rata guru bahasa Prancis dengan pengalaman 15 tahun 19% lebih rendah dibandingkan gaji rata-rata, yang ditetapkan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD). (T/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Para Menlu Arab dan Turkiye Akan Bertemu di Yordania Bahas Situasi Terkini Suriah