TENTARA ISRAEL TEMBAK PEMUDA PALESTINA

Image: Ma'an
Image: Ma’an

Nablus, 8 Rabi’ul Awwal 1436/30 Desember 2014 (MINA) – Sebuah peluru ditembakkan ke jantung oleh seorang tentara Israel hari  Senin (29/12).

Pemuda yang diidentifikasi sebagai Imam Jamil Ahmad Dweikat (17) yang berasal dari kota Beita, bagian selatan Nablus, tewas oleh tembakan  tepat di jantungnya saat ia berjalan bersama temannya. Ma’an News Agency melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Temannya yang bernama Nael Talat Thiab (17), juga ditembak di bagian kaki, namun ia berhasil lolos dari serangan tersebut.

Dia terbaring di rumah sakit umum Rafidia di Tepi Barat dan mengatakan kepada Ma’an, ia dan Imam baru saja meninggalkan sekolah dan temannya dibunuh dengan peluru oleh tentara Israel yang berdarah dingin.

“Kami baru saja selesai ujian di sekolah di Beita. Kemudian kami keluar untuk membeli sesuatu setelah pulang sekolah dan saat dalam perjalanan pulang kami memutuskan untuk pergi ke sebuah taman di bagian selatan Beita,” Kata Thiab.

“Kami tiba di tepi taman dengan berjalan kaki, tapi kami terkejut melihat seorang tentara Israel yang datang ke arah kami dari atas bukit. Dia menembak kami empat kali, namun tembakannya tidak mengenai kami,” tuturnya.

“Tapi kemudian dia menembak lagi dan satu tembakan tunggal tepat ke jantung Imam,”

“Imam jatuh ke tanah, saya mencoba untuk mendekatinya tapi kemudian ia berkata ‘pergi! Aku sudah ditembak’,”

“Saya berlari beberapa meter, mencoba melarikan diri dari daerah tersebut, tetapi tentara yang sama menembakkan peluru dan melukai kaki saya,” ujar Thiab.

“Saya masih bisa berlari menjauh dan saya berhasil ke rumah sakit setelah ambulan berhenti di pinggir jalan, saya mengatakan kepada sopir bahwa saya tidak pernah melempar batu atau bahkan melakukan apa-apa saat saya ditembak,” jelasnya.

Pengakuan Thiab tentang insiden tersebut bertentangan dengan penjelasan militer Israel, yang mengatakan keduanya ditembak saat melempar batu di jalan.

Imam adalah warga Palestina ke-50 yang tewas di Tepi Barat oleh Tentara Israel selama tahun ini, setidaknya 2335 Palestina dibunuh oleh militer Israel termasuk yang tewas di Gaza.

Jamil Dweikat, ayah Imam, juga hadir di rumah sakit Rafidia di Nablus, namun ketika didekati oleh Ma’an ia tidak mampu berbicara.

Dweikat (43) sedang bekerja di lokasi konstruksi di Israel dan diberi kabar tentang insiden itu, tapi ia hanya diberitahu bawha anaknya telah ditembak dan terluka.

Ketika Dweikat sampai di rumah sakit, mereka mengatakan anak kedua dari lima bersaudara itu meninggal.

Meskipun menurut tradisi Islam,  Imam seharusnya dikubur pada hari itu juga, keluarganya meminta agar otopsi dilakukan pada tubuhnya untuk dokumen kejahatan pendudukan Israel.

Pemakamannya dijadwalkan Selasa (30/12) mulai pukul 10.00 waktu setempat.

Atas terjadinya tragedi ini, gerakan politik Fatah mengumumkan kepada publik untuk mengingat dan  menghormati pemuda, yang mereka katakan adalah anggota dan pendukung organisasi tersebut.  (T/P006/R01)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0