PEMBANGUNAN MASJID AN-NUBUWWAH TERBESAR DI LAMPUNG CAPAI PROGRES 35%

Panitia Pembangunan Masjid An-Nubuwwah, Tatang Syahria, S.Pd.I saat diwawancarai Mi'raj Islamic News Agency (MINA) saat Pengecoran plat lantai dua area barat pada Kamis, (10/9) lalu. Photo : Hadis/MINA
Panitia Pembangunan , H.Tatang Syahria,S.Pd.I saat diwawancarai Mi’raj Islamic News Agency (MINA) waktu Pengecoran plat lantai dua area barat pada Kamis, (10/9) lalu. Photo : Hadis/MINA

Lampung Selatan, 29 Dzulqa’dah 1436/13 September 2015 (MINA) – Progres pembangunan Masjid An-Nubuwwah yang terbesar di Lampung sudah mencapai 35% dalam 10 bulan.

Hal itu diungkapkan oleh panitia pembangunan Masjid An-Nubuwwah, Saiful Hakim saat sosialisasi dan laporan di hadapan ratusan Jama’ah Tabligh Akbar yang diselenggarakan oleh Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Lampung di Masjid Taqwa Komplek Pondok Pesantren Shuffah Hzibullah dan Madrasah Al-Fatah , Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Ahad, (13/9).

“Pembangunan sudah berjalan selama 10 bulan dengan pengerjaan terakhir pengecoran lantai dua area barat yang telah selesai Kamis, 10 September 2015 lalu, target kita masjid ini bisa selesai dalam dua tahun, “ ujarnya.

Ia memaparkan, bagaimana awal pembangunan dimulai dari ground breaking, pembuatan tiang, penimbunan pondasi, lantai dasar lalu pengecoran  lantai dua saat ini.

Dia juga menceritakan bagaimana proses pemasangan bekisting untuk pengecoran tiang sebelah barat yang waktu lalu dilakukan pada bulan puasa dalam kondisi puasa dari sore sampai menjelang azan awal.

Saiful mengajak seluruh jama’ah untuk meneruskan perjuangan pembangunan Masjid yang dicanangkan oleh Allahuyarham Imaam Muhyiddin Hamidy, Pembina Utama Pondok Pesantren Al-Fatah se-Indonesia semasa hidupnya.

Sementara Ir. Dede Isnaini, Pimpinan Proyek Pembangunan Masjid An-Nubuwwah saat ditemui Mi’raj Islamic News Agency (MINA) saat pengecoran Kamis (10/9) lalu mengatakan, Pengerjaan plat lantai dua area barat menggunakan mutu beton k-300 artinya memiliki kekuatan 300 kg/cm

“Kita jaga dari segi kualitas agar mutu beton yang kita inginkan bisa tercapai, maka kita menggunakan mutu beton K-300,“ ujarnya memaparkan masjid yang ditargetkan menjadi pusat peradaban dunia ini.

Lebih lanjut Dede menyatakan, lantai dua Masjid An-Nubuwwah ini nantinya akan digunakan untuk perkantoran, didalamnya ada Kantor Berita Islam MINA, Radio, Televisi, Perpustakaan Multimedia, Shuffah Al-Qur’an Abdullah Bin Mas’ud (SQABM) Online dan lainnya.

“Selain itu akan disediakan juga penginapan, lalu Maktab Aam yang akan diisi oleh masing-masing majelis di Jama’ah Muslimin ini, “ paparnya.

Selain untuk beberapa ruang kantor, masjid itu menyiapkan ruangan untuk melakukan seminar-seminar yang bersifat nasional maupun internasional, perpustakaan dengan menyediakan buku-buku bacaan keagamaan yang bermutu dalam bentuk fisik maupun software yang biss diakses di seluruh dunia secara online.

Peletakan batu pertama Masjid An-Nubuwwah oleh Ketua MPR Zulkifli Hasan 7 November 2014 lalu, ditargetkan selesai dua tahun, sebab Masjid yang ada selama ini, Masjid Taqwa (masjid lama) sudah tidak memadai untuk kapasitas sebuah Masjid di Kampung Islam Internasional untuk menerima tamu-tamu dari berbagai negara yang sering berkunjung.

Masjid An-Nubuwwah, dalam master plannya, diharapkan bisa menjadi tempat bukan hanya untuk ibadah tapi juga sebagai tempat melaksanakan berbagai aktivitas yang bersifat internasional seperti halnya seminar-seminar tentang Islam dan Palestina. Sehingga diharapkan dari masjid ini terpancar peradaban dunia yang penuh rahmat.

Seperti harapan Zulkifli Hasan saat pembukaan, “Insya Allah, Masjid An-Nubuwwah akan menjadi pusat peradaban umat Islam, pengembangan dakwah Islam, serta menjadi garda terdepan dalam meluruskan dan menjawab setiap tantangan dinamika perkembangan Islam,” ujarnya saat itu (7/11/2014).

Masjid An-Nubuwwah berlokasi di Kampung Islam Internasional, karena memang di pesantren itu sudah ribuan alumni sumber daya manusia yang kini sudah mempunyai kontribusi besar di berbagai wilayah di Indonesia. Serta ada beberapa santri yang belajar di pesantren datang dari berbagai negara seperti Malaysia, Uganda, Cina, Italia, dan Maroko. (L/sfh/eth/K08/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: hadist

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0