Pembatalan KTT Israel-Afrika di Togo, Kemenangan Palestina

Pemuda ambil bagian dalam aksi damai, memprotes pelanggaran Israel terhadap Masjid Al-Aqsha di Gaza pada tanggal 27 Juli 2017. (Foto: MEMO)

Doha, MINA – Anggota Biro Politik , Izzat Al-Risheq mengatakan, pembatalkan Konferensi Tingkat Tinggi () di Togo adalah kemenangan bagi perjuangan Palestina atas kerja kerasnya untuk mencegah Israel agar tidak memperpanjang pengaruhnya di Afrika.

Risheq mengatakan dalam laman Twitter-nya pada Senin (11/9), pembatalan KTT tersebut merupakan kemenangan terhadap upaya-upaya Afrika yang terakumulasi terhadap semua ketidakadilan, rasisme, rezim fasisme dan apartheid yang saat ini terkandung dalam pendudukan Israel. Demikian laporan MEMO yang dikutip MINA.

Beberapa negara-negara Arab, Liga Arab dan Organisasi Kerjasama Islam bersama dengan organisasi Arab dan regional lainnya termasuk Uni Antar Parlemen Arab telah memulai banyak langkah yang bertujuan untuk membatalkan KTT tersebut.

Sebelumnya surat kabar harian Haaretz melaporkan bahwa Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Israel menyatakan KTT Afrika-Israel yang dijadwalkan pada Oktober medatang dibatalkan atas permintaan Presiden Togo, Faure Gnassingbe.

“Atas permintaan Presiden Togo Faure Gnassingbe setelah berdiskusi dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, diputuskan untuk menunda diadakannya KTT Israel-Afrika yang dijadwalkan berlangsung pada Oktober di Togo,” kata pernyataan Kemlu Israel.

KTT tersebut dari 54 negara di benua Afrika akan digelar di ibukota Togo Lome pada 23-27 Oktober dengan tema “Membangun jembatan menuju kemakmuran bersama yang lebih besar,” dibatalkan.

Menurut Kemlu Israel, Presiden Togo Faure Gnassingbe saat berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa KTT tersebut memerlukan persiapan yang serius dan ekstensif. (T/R10/B05)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.