Astana, 24 Rabi’ul Akhir 1438/ 23 Januari 2017 (MINA) – Pembicaraan damai Suriah di Astana, ibukota Kazakhstan, tidak akan membahas tentang nasib Presiden Suriah Bashar Al-Assad.
Penasehat oposisi Suriah Ahya Al-Aradi mengatakan kepada Current Time, nasib Assad tidak dalam agenda pembicaraan Suriah di Astana, tapi menjadi isu yang terpisah.
Aradi mencatat bahwa lembaga-lembaga pemerintah Suriah seperti tentara yang sekarang membunuhi rakyat, harus diubah menjadi tentara yang melayani rakyatnya.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Aradi juga mengatakan bahwa oposisi Suriah siap melakukan pembicaraan langsung dengan delegasi pemerintah Suriah atau dimediasi.
“Kami akan duduk (di meja perundingan) jika diperlukan. Jika tidak, kami siap untuk melakukan negosiasi melalui mediator untuk mencapai gencatan senjata penuh dan menghentikan pertumpahan darah untuk tujuan ini,” kata Aradi, demikian Sputnik News memberitakan.
Dia menekankan bahwa Rusia yang menjadi pendukung utama Assad sedang bermain dengan waktu untuk mencapai solusi. (T/RI-1/RS3)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah