Jenewa, 28 Jumadil Awwal 1438/26 Februari 2017 (MINA) – Di saat perundingan damai di Jenewa belum menunjukkan hasil positif, peperangan di Suriah semakin meningkat.
Perwakilan pemerintah dan delegasi kelompok oposisi Suriah telah saling memperingatkan bahwa kekerasan yang intensif di Suriah mengancam pembicaraan damai di Jenewa.
Utusan PBB yang menjadi kepala mediator perdamaian Staffan de Mistura masih berusaha untuk menempa kesepakatan tentang bagaimana pembicaraan harus diatur.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Sementara itu, gencatan senjata yang ditengahi oleh dukungan dari Rusia, Turki, dan Iran, telah dilanggar oleh pasukan pemerintah dan oposisi.
Organisasi pemantau khusus Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) melaporkan, Angkatan Udara Suriah menyerang kota-kota di sebelah timur Damaskus pada hari Sabtu (25/2), menewaskan enam orang dan serangan udara lebih lanjut dilakukan di Hama yang membunuh empat keluarga.
Pada hari yang sama, pelaku bom bunuh diri menyerang markas besar keamanan pemerintah di Homs, menewaskan lebih dari 30 tentara, termasuk kepala keamanan setempat.
Basma Kodmani, negosiator Komite Negosiasi Tinggi (HNC) dari oposisi mengatakan bahwa kelompok-kelompok oposisi mendukung pembicaraan dan telah menyelamatkan gencatan senjata, tapi ia meragukan komitmen pemerintah Presiden Bashar Al-Assad dan Rusia dalam kesepakatan.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
“Penggunaan (bom) napalm kemarin dan pengeboman udara besar-besaran hari ini di pinggiran Waer kota Homs. Itu memberi kami dugaan sangat negatif tentang apa niat rezim,” kata Kodmani, demikian The New Arab memberitakan yang dikutip MINA.
Sementara itu, Utusan Suriah untuk PBB Bashar Jaafari mengatakan, serangan di Homs merupakan serangan langsung pada pembicaraan Jenewa.
Pemerintah Assad telah menguasai mayoritas kota Homs sejak 2014, tapi kekuatan oposisi masih menguasai Al-Waer, daerah yang angkatan udara Suriah bom pada hari Sabtu. SOHR mengatakan, serangan itu melukai 50 orang. (T/RI-1/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama