Tokyo, MINA – Produsen peralatan radio Jepang, ICOM, mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki fakta-fakta terkait laporan berita bahwa perangkat radio dua arah berlogo Icom telah meledak di Lebanon.
Radio genggam yang digunakan oleh Hezbollah meledak pada Rabu (18/9) di bagian selatan Lebanon, setelah ledakan serupa terjadi pada pager milik kelompok tersebut sehari sebelumnya.
Gambar-gambar walkie-talkie yang meledak menunjukkan label “ICOM” dan “buatan Jepang.”
ICOM yang terdaftar di Bursa Efek Tokyo mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan merilis informasi terbaru tentang masalah ini saat tersedia di situs webnya.
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
Dalam sebuah pernyataan ICOM telah menghentikan produksi radio genggam yang dilaporkan digunakan dalam serangan di Lebanon sekitar satu dekade yang lalu.
“IC-V82 adalah radio genggam yang diproduksi dan diekspor, termasuk ke Timur Tengah, dari tahun 2004 hingga Oktober 2014. Produk ini dihentikan sekitar sepuluh tahun yang lalu, dan sejak saat itu, produk ini tidak pernah lagi dikirim dari perusahaan kami,” kata perusahaan Jepang tersebut.
“Produksi baterai yang diperlukan untuk mengoperasikan unit utama juga telah dihentikan, dan segel hologram untuk membedakan produk palsu tidak dipasang sehingga tidak mungkin untuk mengonfirmasi apakah produk tersebut dikirim dari perusahaan kami.”[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Venezuela: Bungkamnya PBB terhadap Gaza adalah Konspirasi dan Pengecut