Palu, 18 Muharram 1438/19 Oktober 2016 (MINA) – Pemerintah RI melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan, penuntasan buta aksara tidak dapat dilakukan hanya dengan mengandalkan peran pemerintah semata, tapi dibutuhkan kerjasama yang baik dengan mengajak swasta dan kelompok-kelompok masyarakat.
Direktur Keaksaraan Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kemendikbud, Erman Syamsuddin mengatakan hal itu pada Peringatan Hari Keaksaraan Nasional di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (18/10).
selama ini lanjutnya, Pemerintah Indonesia pada 2014-2015 sudah menuntaskan sekitar 3,76 persen atau 6.007.486 juta orang buta aksara yang tersebar di seluruh provinsi.
“Kawasan timur Indonesia menjadi daerah yang rawan dan padat buta aksara yang perlu untuk disentuh dengan berbagai program,” katanya Sulawesi Tengah, katanya dalam keterangan pers Edupublik yang dikutip MINA.
Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri
Termasuk daerah yang rawan dan padat buta aksara sebelum 2010 karena masih banyak masyarakat buta aksara dan minim program penuntasan buta aksara.
“Namun, Sulawesi Tengah begitu cepat keluar dari angka keaksaraan nasional dalam waktu lima tahun terakhir dengan melibatkan seluruh perangkat pemerintah penuntasan buta aksara,” ujarnya.
Ia menambahkan, perlunya memaksimalkan sanggar kelompok belajar, penggiat literasi, organisasi kemasyarakatan, organisasi pemuda, peran orang tua, yang didukung dengan UPT-UPT pemerintah.
“Pemerintah sangat berharap adanya keterlibatan aktif masyarakat lewat kegiatan-kegiatan literasi organisasi masyarakat dan kepemudaan, untuk mendorong minat baca masyarakat,” tuturnya.
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian
Ia juga berharap, momentum peringatan hari keaksaraan nasional yang di gelar di Sulawesi Tengah sebagai tuan rumah itu, dapat menambah semangat masyarakat dan pegiat literasi untuk terus mengajak masyarakat membaca. (T/ima/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025