Ponorogo, 18 Dzulhijjah 1437/20 September 2016 (MINA) – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Pemerintah akan melakukan uji coba fullday school untuk sekolah yang siap.
“Tetapi nanti masih dicoba, tidak semuanya. Masih dicoba di satu, dua, tiga, dan empat provinsi terlebih dahulu, terutama yang berada di kota dan sekolah yang siap, kita tidak akan memaksakan. Nanti dievaluasi,” kata Presiden Jokowi usai peninjauan Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di lapangan kantor Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo, Jatim, Senin (19/9) siang. Demikian laporan laman resmi Sekretariat Kabinet RI yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Program fullday school ini terutama ditujukan untuk pendidikan dasar di TK, SD, dan SMP. Saat ini teknis pelaksanaan fullday school masih dimatangkan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).
Presiden Jokowi menegaskan, harapan pemerintah agar etika sopan santun betul-betul diterapkan di dalam kurikulum, baik dalam bentuk koekstrakulikuler atau di dalam kurikulumnya.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
“Jadi kenapa fullday (school) itu dilakukan karena kita ingin pendidikan etika, pendidikan budi pekerti, sopan santun, karakter kerja keras, karakter optimis itu ada di anak-anak kita kita. Itu penting sekali,” ujarnya.
Sebelumnya saat berkunjung ke Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Presiden Jokowi juga menekankan agar persentase pendidikan terutama di SD dan SMP diberikan persentase lebih tinggi untuk pendidikan-pendidikan etika, budi pekerti, dan sopan santun. Rencana penerapan fullday school dilakukan untuk menambahkan hal-hal yang berkaitan dengan nilai-nilai tersebut. (T/P006/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun