Ramallah, 28 Rajab 1437/6 Mei 2016 (MINA) – Juru bicara Pemerintah Palestina, Yusuf Mahmoud mendesak Israel agar segera mengakhiri ketegangan atas warga Palestina di selatan Jalur Gaza.
Dalam konferensi persnya, Yusuf menyerukan seluruh masyarakat internasional untuk turut serta menghentikan agresi Israel terbaru yang menargetkan Jalur Gaza. Ia juga menegaskan bahwa Otoritas Pendudukan Israel sebagai pihak yang bertanggung jawab secara penuh dalam meningkatnya ketegangan yang terjadi.
Yusuf juga menegaskan kembali tuntutan pemerintah Palestina kepada pihak internasional agar menyediakan perlindungan bagi Rakyat Palestina di tengah agresi dan penjarahan tanah yang terus dilakukan Israel, demikian Koresponden laporan Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Gaza, Jumat.
Ia menjelaskan pemerintah terus memantau dengan gusar berbagai aksi yang dilakukan oleh Otoritas Pendudukan Israel terhadap warganya di Jalur Gaza yang diikuti juga oleh berbagai agresi entitas Zionsi itu yang berkelanjutan di seluruh wilayah di Palestina.
Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur
Koresponden MINA di Gaza juga melaporkan, Brigade Al-Qassam juga menegaskan aksi terobos militer Israel yang dimulai sejak Selasa (3/5) pagi adalah pelanggaran yang jelas terhadap perjanjian kesepakatan gencatan senjata pada 2014 lalu dan merupakan agresi baru ke Jalur Gaza.
Al-Qassam menjelaskan bahwa satuan teknik militer Israel di dua titik menerobos masuk ke wilayah timur Kota Rafah sejauh 150-200 meter di dalam wilayah selatan Jalur Gaza. Sementara titik kedua berada di timur Kota Gaza sejauh 200 meter di dalam wilayah Jalur Gaza.
Sejak Rabu pagi, di wilayah timur dan selatan Jalur Gaza terjadi peningkatan ketegangan yang diselingi dengan serangan senjata artileri dan pesawat tempur Israel menyerang sejumlah target dekat perbatasan sebelah timur.
Sementara itu, para pejuang Palestina membalas dengan melancarkan beberapa tembakan roket ringan. (L/K02/R05)
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)