Pemerintah Sementara Afghanistan Wajibkan Penggunaan Mata Uang Lokal
Kabul, MINA – Pemerintah sementara di Afghanistan pada Rabu (3/11) mewajibkan semua orang untuk menggunakan mata uang lokal Afghanistan dalam setiap transaksi.
“Situasi ekonomi dan kepentingan nasional di negara ini menuntut agar semua warga Afghanistan menggunakan mata uang Afghanistan dalam setiap transaksi,” kata Wakil Menteri Penerangan Afghanistan Zabihullah Mujahid dalam sebuah pernyataan, Anadolu Agency melaporkan.
Langkah itu dilakukan ketika Taliban mengkonsolidasikan kekuatan di tengah pembekuan cadangan devisa Afghanistan senilai $9 miliar.
Pemerintah Washington membekukan aset setelah Taliban mendapatkan kembali kekuasaan pada Agustus dan mengumumkan pemerintahan sementaranya.
PBB menggambarkan situasi di Afghanistan “mengerikan” karena krisis kemanusiaan membayangi di musim dingin.
Mujahid mendesak semua warga negara, termasuk pemilik toko, pedagang, untuk “melakukan semua transaksi dalam mata uang Afghanistan dan secara ketat menahan diri dari menggunakan mata uang asing, karena penggunaan mata uang asing berdampak negatif terhadap perekonomian negara.”
“Dan itu menyakiti semua warga negara,” katanya, memperingatkan setiap pelanggaran “akan ditangani secara hukum.”
Meskipun pemerintah sementara belum diakui secara internasional, Taliban telah mempertahankan kontak rutin dengan pemerintah asing dan PBB untuk menopang bantuan kemanusiaan yang memenuhi tuntutan dasar rakyat. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Wartawan: Rudi Hendrik
Editor: Ismet Rauf
Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.