Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah Skotlandia Tolak Semua Pertemuan dengan Israel

Arina Islami Editor : Bahron Ansori - Rabu, 21 Agustus 2024 - 00:16 WIB

Rabu, 21 Agustus 2024 - 00:16 WIB

24 Views

Bendera Skotlandia. Menteri Urusan Luar Negeri Skotlandia, Angus Robertson, menegaskan pemerintahnya tidak akan menerima undangan pertemuan lebih lanjut dengan Israel hingga ada kemajuan nyata untuk gencatan senjata di Gaza. (Foto: Time)

Edinburgh, MINA – Pemerintah Skotlandia mengatakan bahwa mereka menolak semua pertemuan dengan pemerintah Israel sampai adanya kemajuan nyata yang dicapai dalam perundingan gencatan senjata di Gaza, Palestina.

Keputusan ini datang setelah pertemuan antara Menteri Urusan Luar Negeri Skotlandia, Angus Robertson dan Wakil Duta Besar Israel untuk Inggris, Daniela Grudsky, sekitar dua pekan lalu, yang memicu kritik dari Partai Nasional Skotlandia (SNP).

Robertson kemudian meminta maaf atas pertemuan tersebut, yang menurutnya diadakan secara rahasia atas permintaan Israel. Middle East Eye mengabarkan pada Selasa (20/8).

Menteri tersebut juga berjanji bahwa selanjutnya, pemerintah akan menolak undangan dari Israel hingga entitas Zionis itu bekerja sama sepenuhnya dengan kewajiban internasionalnya dalam penyelidikan genosida dan kejahatan perang.

Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas

“Ini akan tetap menjadi sikap kami sampai kemajuan nyata tercapai menuju perdamaian, akses bantuan kemanusiaan tanpa hambatan diberikan, dan Israel sepenuhnya bekerja sama dengan kewajiban internasionalnya terkait investigasi genosida dan kejahatan perang,” ujar Robertson dalam pernyataannya.

Robertson menambahkan bahwa ia setuju untuk mengadakan pertemuan tersebut guna menegaskan kembali dukungan pemerintahannya terhadap gencatan senjata.

Namun, ia mengakui bahwa pembahasannya tidak “hanya terbatas” pada isu tersebut.

Robertson menghadapi reaksi keras dari para kritikus setelah pertemuan tersebut, beberapa di antaranya menuduhnya mencoba menormalisasi hubungan dengan Israel dan mengatakan bahwa langkah tersebut menandai penyimpangan dari pendekatan pemerintah terhadap negara tersebut di bawah mantan Menteri Pertama Humza Yousef.[]

Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun  

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda