PALESTINA KEMBALI SERUKAN MASYARAKAT DUNIA SELAMATKAN GAZA

Pertemuan Palestina

Pertemuan PalestinaGaza City, 27 Dzulqa’idah 1434/3 Oktober 2013 (MINA) – Pemerintah di Jalur Gaza memperbaharui ajakan kepada masyarakat bebas di dunia untuk melakukan konvoi bantuan kemanusiaan untuk mematahkan blokade yang diberlakukan di Jalur Gaza dan melindungi hak asasi rakyatnya.

Dalam siaran pers yang dikeluarkan setelah pertemuan pekanan pada Selasa (1/10), pemerintah Palestina menyatakan keprihatinannya atas situasi bencana di perbatasan Rafah dan penderitaan warga Gaza karena penutupan perbatasan itu.

Pemerintah Palestina menyerukan pemerintah Mesir untuk membuka penyeberangan Rafah secara total dengan pergerakan orang dan barang, lapor media berbasis Gaza AlQassam yang dikutip Mi’raj News Agency (MINA).

Pemerintah Palestina sangat menghargai pernyataan Presiden Tunisia Moncef Marzouki yang menyerukan pencabutan blokade di Jalur Gaza pada Sidang Umum PBB ke-68 di New York, Amerika Serikat pekan lalu.

Setelah Hamas memenangkan pemilu pada 2006, sejak Juni 2007, Israel telah memperketat blokade jalur darat dan laut untuk mengisolasi Jalur Gaza dari akses keluar masuk menuju Tepi Barat, termasuk kota Al-Quds di mana Masjid Al-Aqsha berada, dan negara-negara lain di seluruh dunia.

Sementara perbatasan Rafah adalah satu-satunya pintu penyeberangan melalui darat yang tidak dikontrol oleh Israel. Melalui pintu perbatasan inilah warga Gaza dapat terhubung dengan dunia luar. Namun, perbatasan Rafah hanya menjadi jalur perlintasan orang untuk keluar masuk Gaza-Mesir.

Rakyat Palestina di Jalur Gaza terpaksa menggunakan terowongan sebagai satu-satunya urat nadi untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka akibat blokade Israel tersebut.

Bencana kemanusiaan semakin jelas menjulang setelah militer Mesir menghancurkan atau menutup ratusan terowongan bawah tanah yang berbatasan langsung dengan Gaza.

Kerusuhan internal di Mesir baru-baru ini, semakin memperburuk krisis di Jalur Gaza, di mana militer Mesir berusaha untuk menghancurkan seluruh terowongan dengan alasan ‘keamanan’ di semenanjung Sinai.

Setelah penutupan gerbang Rafah dan penghancuran terowongan antara Jalur Gaza dan Mesir, blokade Israel terhadap daerah kantong Palestina itu telah menyebabkan kerugian ekonomi yang besar dan sangat mempengaruhi kehidupan di Jalur Gaza.

Dukung Al-Aqsha

Selain itu, Pemerintah Palestina memberi hormat rakyat Palestina pada kesempatan perayaan Intifadah Al-Aqsha ke-13 yang mencerminkan kehendak rakyat, lapor kantor berita berbasis Gaza, Al-Ray.

Pemerintah Palestina menekankan bahwa peringatan itu meningkatkan ketetapan rakyat Palestina untuk mendapatkan hak mereka mendirikan sebuah negara merdeka di semua tanah mereka, dan menegaskan hak mereka untuk melawan penjajahan tidak sah di Palestina.

Mengenai tahanan Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, pemerintah Palestina menyerukan untuk menyatukan upaya yang ditujukan dalam mendukung ketabahan mereka, dan menjaga perjuangan mereka dalam perhatian media.

Pada perkembangan di Tepi Barat, pemerintah Palestina menegaskan bahwa serangan kriminal pemukim ilegal ekstrimis Yahudi terhadap rakyat Palestina di berbagai kota di Tepi Barat yang diduduki adalah ekspresi terang-terangan dari sikap dan kebijakan pemerintah sayap kanan Israel, yang memberikan lampu hijau bagi para pemukim ilegal ekstrimis Yahudi untuk melanjutkan agresi tersebut.

Pemerintah Palestina juga meminta rakyat Palestina di dalam dan luar Palestina yang diduduki untuk terus menyelenggarakan kegiatan dan protes dalam mendukung Masjid Al-Aqsha, mengekspos setiap pelanggaran Israel di Kota Al-Quds (Yerusalem) dan mendukung ketabahan penduduk pribuminya.

Pemerintah Palestina mendesak Liga Arab dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk melakukan upaya lebih lanjut dalam mendukung rakyat Palestina di Al-Quds dan membantu mereka dalam menghadapi penjajahan Israel dan plotnya. (T/P02/R2).

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0