Pemilu Kelima Israel Dimulai, Suara Warga Palestina Dinilai Penting

Sebuah papan reklame komunitas menampilkan poster pemilu di lingkungan Haredi di Har Nof pada hari pemilihan, 1 November 2022 (Ash Obel/Times of Israel)

Tel Aviv, MINA – Pada hari Selasa, 1 November 2022, tempat pemungutan suara dibuka bagi 6,78 juta warga untuk memilih pemerintahan baru. Ini adalah kelima hanya dalam waktu kurang dari empat tahun.

Hampir 16% atau 1,76 juta orang Israel telah memberikan suara sampai pukul 10 pagi waktu setempat, persentase tertinggi sejak 1981, menurut Komite Pemilihan Pusat.

Hampir 1,1 juta warga Palestina Israel memenuhi syarat untuk memberikan suara. Namun, mereka adalah kelompok dengan variasi partisipasi terbesar, menjadikannya faktor penting dalam menentukan hasil umum pemilu.

Dikutip dari The New Arab, menurut para pengamat, jika sedikit lebih dari 53 persen ‘pemilih Arab’ yang memenuhi syarat memberikan suara mereka, ketiga partai Arab akan lolos ke Knesset. Jika skenario seperti itu terjadi, kemungkinan besar Netanyahu akan kehilangan 61 kursi Knesset yang dibutuhkan untuk membentuk pemerintahan agama sayap kanan.

Di sisi lain, jika jumlah pemilih rendah, tidak ada partai Arab yang akan melewati ambang batas pemilihan. Dan itu akan menguntungkan partai-partai sayap kanan dan agama.

“Perhatian utama sekarang adalah orang-orang datang ke tempat pemungutan suara,” kata Aida-Touma Suleiman, Anggota Knesset dari Al-Jabha atau Front Demokratik untuk Perdamaian dan Kesetaraan, kepada The New Arab.

Aida-Touma Sulieman merupakan kandidat nomor tiga dari partai Al-Jabha dan Gerakan Arab untuk Pembaruan.

Secara tradisional, pemilih Arab pergi ke tempat pemungutan suara pada sore dan malam hari.

“Tetapi penting untuk mengatakan bahwa orang-orang mulai menyadari bahwa perwakilan Arab [di Knesset] dalam bahaya,” kata Suleiman. (T/RI-1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)