Addis Ababa, 9 Jumadil Akhir 1437/18 Maret 2016 (MINA) – Pemimpin Ethiopia mendesak dunia internasional menyumbangkan bantuan pangan yang diperlukan untuk mengatasi kekeringan yang menyebabkan lebih 10 juta rakyatnya kelaparan.
Badan-badan bantuan dan pemerintah mengatakan, mereka harus meningkatkan bantuan lebih dari $ 1,4 miliar, tapi baru setengah yang terkumpul dari jumlah yang dibutuhkan. Demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Kondisi kelaparan di Ethipia adalah darurat terbesar ketiga di dunia setelah krisis Suriah dan Yaman.
Perdana Menteri Ethiopia Hailemariam Desalegn mengatakan kepada kantor berita AP, Kamis (17/3), Ethiopia tidak boleh diabaikan dengan cara apapun, meskipun terjadi krisis di wilayah lain di dunia.
Baca Juga: Amnesty International Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza
Kekeringan Ethiopia mengancam kehidupan 400.000 anak.
Amerika Serikat telah menjadi pendonor terbesar dengan memberikan lebih dari $ 532 juta dalam bentuk bantuan kemanusiaan ke negara itu sejak Oktober 2014.
Pemerintah Ethiopia juga telah menghabiskan dana sendiri sekitar $ 380 juta.
“Negara saya pantas mendapat dukungan lebih karena kami juga melindungi 750.000 pengungsi dari negara-negara tetangga yang membutuhkan bantuan pangan,” kata Hailemariam.
Baca Juga: Yordania Kecam Upaya Israel Duduki Wilayah Suriah
Negara Tanduk Afrika itu menampung sejumlah besar pengungsi, terutama warga Sudan Selatan, Eritrea dan Somalia.
“Jika ada yang salah, itu adalah komunitas internasional yang belum datang. Bantuan yang diberikan kepada kami sejauh ini sangat sedikit dan sering datang sangat terlambat. Saya mendorong organisasi seperti UNICEF untuk datang jika mereka pikir ini adalah kasus terburuk,” kata Hailemariam.
Kekeringan yang dibawa dari dampak fenomena iklim El Nino itu mempengaruhi hujan musiman, menyebabkan tanaman gagal panen dan ternak mati.
Ethiopia pernah dilanda kehancuran oleh kekeringan di tahun 1980-an yang diperburuk oleh perang saudara, menewaskan ratusan ribu orang dan membawa negara itu menjadi perhatian dunia. (T/P001/R01)
Baca Juga: Bayi Yesus dengan Keffiyeh, Adegan Kelahiran Bersejarah di Vatikan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Penjajah Israel Nyatakan Suriah sebagai Front Pertempuran Keempat