Jakarta, 20 Rajab 1437/28 April 2016 (MINA) – Sedikitnya 40 pemimpin Islam moderat akan berkumpul membahas isu terorisme dan toleransi dalam penyelenggaraan Konferensi Internasional Para Pemimpin Islam Moderat (Internasional Summit of The Moderate Islamic Leaders/ISOMIL).
Konferensi internasional pertama kali digagas oleh Pengurus Besar Nadhatul Ulama (PBNU) akan digelar di Jakarta Conventional Center (JCC), 9-11 Mei 2016 mendatang. PBNU juga mengundang Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk menghadiri pertemuan internasional para pimpinan Islam Moderat ini.
Wakil Ketua Umum PBNU Maksum Machfoedz mengatakan bahwa segala persiapan penyelenggaraan konferensi itu sudah selesai dilakukan. Dia berharap dalam konferensi ini para pemimpin Islam dapat memahami dan menyamakan persepsi dalam menangani ancaman radikalisme dan terorisme yang saat ini makin menguat.
“Saat ini, (pemimpin Islam moderta) yang sudah pasti akan hadir 40 negara dari 70 negara yang diundang oleh panitia konferensi. Khususnya dari negara Timur Tengah, seperti Afrika, Eropa dan negara-negara islam lainnya,” kata Maksum kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Gedung PBNU Jakarta, Kamis (28/4).
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
Konferensi tersebut akan membahas salah isu terorisme dan salah penafsiran arti jihad, juga mengenalkan ke dunia bahwa Islam Nusantara adalah penangkal terorisme.
Poin utama pertemuan tersebut untuk menyamakan persepsi bahwa Islam adalah agama yang anti-radikalisme, anti-kekerasan, bahkan anti-terorisme. Islam sama sekali tak diperalat untuk melegitimasi kekerasan, melainkan pembawa ajaran dan petunjuk hidayah.
Pertemuan tokoh Islam dunia itu merupakan tindak lanjut dari Muktamar NU ke-33 di Jombang, tahun lalu, yakni menjadikan Islam Nusantara sebagai inspirasi dunia.(L/M15/M16/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina