Rajshahi, Bangladesh, 5 Sya’ban 1437/12 Mei 2016 (MINA) – Setelah digantungnya pemimpin partai politik Jamaat-e-Islami Bangladesh, Motiur Rahman Nizami, bentrokan pecah di kota barat laut Rajshahi, Rabu (11/5).
Nizami digantung atas tuduhan yang berkaitan dengan pembantaian intelektual selama perang kemerdekaan 1971.
Polisi menembakkan peluru karet setelah ratusan pendukung Jamaat menyerang mereka dengan batu.
“Ada 500 aktivis Jamaat yang memprotes eksekusi. Kami menembakkan peluru karet saat mereka melakukan kekerasan,” kata Inspektur Polisi Rajshahi, Selim Badsah, demikian Al-Jazeera memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Jerman Batalkan Acara Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik dengan Israel
Dia mengatakan sekitar 20 orang ditangkap.
Aktivis Jamaat dan pendukung partai pemerintah Liga Awami juga bentrok di Chittagong, seiring sekitar 2.500 orang menghadiri pemakaman Nizami.
Keamanan diperketat di seluruh negeri dengan membuat pos-pos pemeriksaan di jalan-jalan utama di Dhaka untuk mencegah kekerasan dan ribuan polisi berpatroli di ibukota Bangladesh itu.
Jamaat-e-Islami Bangladesh adalah organisasi politik Islam terbesar di negara itu, tapi pada 1 Agustus 2013, Mahkamah Agung menyatakan pendaftaran Jamaat-e-Islami untuk pemilu nasional adalah ilegal.
Baca Juga: Macron akan Umumkan Perdana Menteri Baru Hari Ini
Pada 1971, kelompok ini berkolaborasi dengan Angkatan Darat Pakistan dalam operasi terhadap etnis Bengali dan intelektual pro-kemerdekaan Bangladesh. (T/P001/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Suriah akan Buka Kembali Wilayah Udara untuk Lalu Lintas Penerbangan