Jakarta, MINA – Dalam 24 jam terakhir, jagat media maya dihebohkan dengan berita tentang KRL (Kerera Rel Listrik-commuterline) rute Bogor-Jakarta yang disebut-sebut memiliki risiko tinggi terhadap penyebaran virus corona atau Covid-19.
Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Kependudukan dan Permukiman DKI Jakarta Suharti mengatakan, sebaran virus corona tipe 2 yang menyebabkan Covid-19 terjadi di Depok dan Kemang. Karena itu, jalur KRL rute Bogor-Jakarta sebagai area risiko tinggi penyebaran corona.
“Itu adalah hasil pemetaan jalur transportasi umum, khususnya untuk KRL dan MRT, yang kemudian kami overlay dengan data-data potensi persebaran. Karena teman-teman juga tahu persebaran ada di Kemang dan sebagainya,” kata Suharti di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (12/3).
Suharti menuturkan, pemetaan jalur transportasi dilakukan agar Pemprov DKI mengetahui langkah mitigasi mencegah penyebaran virus corona. Namun, Suharti belum menjelaskan langkah mitigasi yang akan dilakukan Pemprov DKI. Saat ini, Pemprov DKI belum memutuskan menutup transportasi umum di Ibu Kota.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
“Kalau sekarang belum ada (penutupan transportasi). Semuanya tentunya mengikuti perkembangan berikutnya,” kata Suharti.
Kemarin sempat beredar luas tangkapan gambar berisi bahan paparan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait risiko penyebaran virus corona via transportasi publik di media sosial.
Dalam bahan paparan itu disebutkan bahwa KRL rute Bogor-Jakarta Kota berisiko menjadi area penyebaran virus corona terbesar, sementara KRL rute Cikarang-Bekasi-Jakarta Timur disebut bebas penyebaran virus corona. (L/R2/RI-1)
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
Mi’raj News Agency (MINA)