PEMUDA BANTEN ADAKAN KAJIAN AL-QUDS DI MASJID SHALAHUDDIN AL-AYYUBI

20141228_122736
Panitia dan Pembicara Kajian Al-Quds dan Palestina di Masjid Shalahuddin Al-Ayyubi Bencongan, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten, Ahad (28/12/2014). Foto: Sumeh/MINA

Banten, 7 Rabi’ul Awwal 1436/29 Desember 2014 (MINA) – Pemuda Banten yang tergabung dalam Ta’lim Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Niyabah Banten, menyelenggarakan Kajian Al-Quds dan Palestina, di Masjid Shalahuddin Al-Ayyubi Bencongan, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten, Ahad (28/12).

Duta Internasional Al-Quds, Ustadz dalam kajian itu menyampaikan, Al-Quds atau Al-Aqsha dan seluruh kawasan Palestina dari sisi agama Islam, sejarah, geopolitik dan kemanusiaan merupakan hak milik umat Islam.

“Sejak anak keturunan Nabi Adam, Nabi Nuh, hingga para nabi pelanjutnya menunjukkan bahwa kawasan tersebut merupakan warisan untuk umat Islam,” ujar Ali Farkhan, yang juga Redaktur Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency) Jakarta.

Menurutnya, Zionis Israel menjajah Palestina dengan klaim sepihak bahwa tanah itu milik mereka, dan dengan dikaitkan pada agama Yahudi bahwa mereka harus memerangi manusia lainnya.

Namun, saat ini kesadaran umat Islam di berbagai penjuru dunia tentang Palestina sudah mulai merata, dan ini menunjukkan adanya kebangkitan umat Islam untuk bersatu membebaskan Al-Aqsha dan Palestina dari belenggu penjahahan Zionis Israel, tambahnya.

“Di sinilah letak pentingnya peran Khilafah ‘Ala Minhajin Nubuwwah (khilafah yang mengikuti jejak kenabian) sebagai pemersatu perjuangan umat Islam,” ujar Alumni Mu’assasah Al-Quds Ad-Dauly Shanaa, Yaman itu.

Khilafah ‘Ala Minhajin Nubuwwah telah ditegakkan oleh Jama’ah Muslimin (Hizbullah) sejak tahun 1953, dengan dibaiatnya Dr. Syaikh Wali Al-Fattaah sebagai Khalifah atau Imaamul Muslimin.

Jama’ah Muslimin (Hizbullah) sejak 2006 memproklamirkan Maklumat Ghazwah Fath Al-Aqsha (Pembebasan Al-Aqsha), mengajak seluruh kompnen umat Islam untuk bergerak membela dan memebaskan Al-Aqsha dari belenggu penjajahan.

“Palestina telah berpengalaman mengusir semua bangsa penjajah yang penah menjajah mereka. Lihat saja bangsa Asyuri, Babylonia, Ighriqi, Parsi, Romawi, Inggris, dan kini giliran Zionis Israel,” tegas Ali Farkhan Tsani, yang juga Da’i Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.

Pembicara lain, Muhammad Syamsuddin, relawan kemanusiaan MER-C (Medical Emergency Rescue Committee), menyampaikan salah satu bentuk kepedulian dan pembelaan umat Islam Indonesia terhadap Palestina, adalah dengan adanya pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, Palestina.

“Kami merasakan, para relawan atau mujahid kemanusiaan yang datang dari Indonesia ke Jalur Gaza adalah karena panggilan aqidah, merasakan satu kesatuan umat Islam,” ujar Syaksuddin, yang ikut membangun rumah sakit itu sekitar satu tahun di Gaza.

20141228_130320Menurut Ketua Pemuda setempat, Yayan Nurdiansyah, Kajian Al-Quds ini akan terus berlanjut pada topik-topik Palestina, seperti Sejarah Palestina, Al-Aqsha tinjauan Dalil, Geopolitik dan Pola Perjuangan Palestina, dengan bimbingan Duta Internasional Al-Quds.

Digunakannya Masjid Shalahuddin Al-Ayyubi, mengingatkan pada perjuangan pembebas Al-Aqsha terdahulu, untuk diteruskan pada masa kini dan mendatang, ujarnya.

Naibul Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah), H. Ma’ruf Basaruddin, dalam sambutannya mengharapkan agar kaum Muslimin terus menggalang persatuan dan kesatuan ummat secara terpimpin.

Sementara Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Shalahuddin Al-Ayyubi Ir H. Wahyudi dan tokoh masyarakat setempat H. Robinson mengimbau agar jamaah kaum muslimin senantiasa memperhatikan perkembangan Al-Aqsha sebagai bagian dari perjuangan umat Islam. (L/od/P4).

mirajnews.com

Comments: 0