Pemukim Israel Berpose Vulgar di Masjidil Aqsa (Laporan: Kontributor MINA di Gaza)

Oleh : Mohammad Shaaban, Kontributor MINA di Palestina

Otoritas pendudukan Israel ternyata masih belum puas dengan penyerangan terhadap yang dilakukan secara terus-menerus dan penindasan serta penyiksaan kepada warga Palestina.

Baru-baru ini, seorang perempuan asal Spanyol mengunggah fotonya di Instagram yang menampakkan dirinya sedang berpose di halaman Masjidil Al-Aqsa dengan pakaian vulgar yang seharusnya tindakan tersebut tidaklah dilakukan karena masjid itu adalah tempat suci bagi umat Islam.

Tindakan seperti itu tentu melanggar syariat agama dan nilai moral yang memprovokasi seluruh umat Islam, khususnya warga Palestina.

Kehadiran wanita itu di Masjidil Aqsa merupakan salah satu bentuk penyerangan dan penghinaan yang dilakukan pemukim Israel terhadap masjid itu. Ironisnya, hal tersebut dilakukan setiap hari oleh mereka.

Gambar setengah telanjangnya membuat marah orang-orang Palestina, ketika aktivis media sosial mengedarkannya dengan ketidaksenangan atas bahaya parah yang mengancam Masjid Al-Aqsa yang diberkati.

Pemukim Israel asal Spanyol itu mengomentari fotonya, yang sekilas tampak sebagai ekspresi toleransi beragama dan pertukaran budaya, tetapi justru sebaliknya.  Ia mengatakan, “Wilayah Yahudi, Islam, Kristen, Armenia (tempat tinggal, markas) dan Gereja Makan Kudus adalah perpaduan budaya indah yang menarik perhatian Anda”.

Keterangan tersebut bukan hanya sekadar pendapat pribadinya, tetapi juga didasari oleh Yudaisasi Yerusalem dan ambisi Israel untuk menghapus markah tanah umat Islam dari daerah yang suci itu sehingga mereka dapat dengan bebas menjalankan kepercayaan serta adat istiadat mereka di wilayah tersebut.

The activists on social media sites considered it a serious matter that threatens the blessed Al-Aqsa Mosque in light of the repeated Israeli incursions in1to it, calling not to remain silent about what Al-Aqsa is being exposed to.

Para aktivis media sosial yang memprotes foto tersebut menganggap peristiwa ini sebagai masalah yang serius karena dapat mengancam keberadaan Masjidil Aqsa dan mengajak seluruh umat Islam untuk tidak tinggal diam saja, apalagi Israel secara konsisten terus menerus menyerang tempat yang sakral itu.

Gerakan Perlawanan i Gaza, Hamas menegaskan, penyebaran foto seperti itu merupakan provokasi yang belum pernah terjadi terhadap perasaan rakyat Palestina, bangsa Arab dan umat Islam di seluruh dunia.

“Penghinaan secara terus menerus terhadap Masjid Al-Aqsa oleh Israel dan pemukimnya mencerminkan zionis tidak menghormati peraturan Arab dan syariat Islam,” kata juru bicara Hamas, Hazem Qassem.

Sementara itu, gerakan Ahrar Palestina mengutuk tindakan provokatif yang berbahaya sekaligus menodai kesucian Masjid Al-Aqsa oleh pemukim Zionis dengan pakaian vulgarnya.

Juru bicara gerakan itu, Yasser Khalaf, mengatakan, “kecaman itu merupakan bentuk desakan internasional yang berkelanjutan kepada Zionis karena bangsa itu berambisi menerapkan konsep Yudaisasi Yerusalem dan memperbanyak populasinya di Kota Suci Yerusalem dan Masjidil Al-Aqsa.

Sementara itu, peneliti sekaligus analis politik Mustafa Al-Sawaf mengatakan, “Masjid Al-Aqsa dan pelatarannya lebih suci daripada penghinaan yang dilakukan oleh tunasusila Zionis itu. Ketika dia mengunggah foto vulgar  itu, dia ingin membuat dirinya terkenal dan membuat kesan bahwa dirinya rendah dan murahan. Potret yang diambil di tempat sakral itu merefleksikan kepalsuan dan distorsi agama mereka,”

Mengingat kejadian itu memicu kemarahan yang besar, namun di sisi lain juga mendapat dukungan dan perlindungan dari Otoritas Israel, warga Palestina menjadi bertanya-tanya apakah dunia turut mengecam tindakan amoral tersebut karena selama ini dunia hanya berdiam diri serta memaafkan tanpa tuntutan untuk meminta pertanggung jawaban atas perbuatan yang dilakukan bangsa tersebut.

“Secara tersirat, dengan diunggahnya foto tersebut, wanita itu seolah-olah memberi tahu umat Islam, “Saya berpose dengan pakaian vulgar di pelataran Masjid yang kalian agungkan. Di mana kalian saat saya berada di sini? Apa yang kalian lakukan? Apakah kalian akan mencela ini melalui media dan berbagai pernyataan kalian, atau akankah kalian bertindak lain?” tanya Al-Sawaf.

Bungkamnya dunia internasional terhadap pelanggaran Israel yang dilakukan secara terus-menerus membuat rakyat Palestina sangat kecewa karena itu artinya dunia menggunakan standar ganda dalam hal membela Palestina.

Aktivis media, Obaid, turut meluapkan kemarahannya atas peristiwa tersebut, “Bagi mereka yang bertanya tentang Al-Aqsa, ini adalah keadaan Al-Aqsa. Apakah kita umat Islam puas melihat pemandangan ini? Ini adalah penghinaan terang-terangan terhadap kesucian Masjid Al-Aqsa. Apakah ada martabat yang tersisa bagi bangsa ini setelah seorang turis Yahudi Spanyol berfoto dengan pakaian vulgar di Masjid tersebut dan tindakan tersebut dilindungi oleh polisi pendudukan Israel?

Perlu diketahui bahwa Masjid Al-Aqsa menjadi sasaran serangan Zionis setiap hari, kecuali pada Jumat dan Sabtu. Tindakan tersebut juga dilindungi oleh pasukan Israel. Selain itu, mereka terus menindas jamaah Palestina dan menghalangi mereka untuk beribadah di masjid itu, serta mengusir mereka dari wilayah tersebut. (AKG/ri/RE1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)