Pemukim Israel Coba Bakar Gereja Getsemani, Digagalkan Muslim Palestina

Gereja Getsemani di Yerusalem yang diduduki. (Foto: WAFA)

, MINA – Seorang pemukim ekstrimis Yahudi Israel berusaha membakar Getsemani di daerah Bukit Zaitun di Yerusalem Timur yang diduduki, Jumat (4/12). Namun berhasil digagalkan oleh warga Muslim .

Saksi mata melaporkan, pemukim berpura-pura menjadi pengunjung, menyelinap ke dalam gereja sebelum dia terlihat menuangkan cairan yang mudah terbakar di sana.

Kesaksian Hamza Ajaj (30 th), seorang penduduk Yerusalem yang menggagalkan aksi, saat itu ia melihat seorang pemukim Israel menyelinap ke Gereja Getsemani, yang terletak di depan rumahnya.

Saat itu, Ajaj yang bekerja di bidang pariwisata sedang berbincang-bincang di depan rumahnya bersama sepupu dan tetangganya, sekitar pukul 2 siang.

“Kami segera mengikutinya dan mencoba mencegahnya dari melakukan pembakaran,” ujarnya.

Menurutnya, pelaku mencoba melarikan diri, tetapi a segera berkoordinasi dengan penjaga gereja untuk mengendalikannya.

“Alhamdulillah kami mencegahnya melakukan kejahatan terhadap tempat suci saudara kami,” lanjutnya.

Warga kemudin mulai berkumpul untuk menghubungi polisi pendudukan, yang kemudian menginterogasinya, dan kemudian membawanya ke tujuan yang tidak diketahui. Polisi tidak memberikan rincian tentang kejadian itu.

“Jika ia berhasil melakukannya, bencana agama dan isu teroris akan terjadi terhadap tempat suci, itu akan menjadi bencana,” imbuhnya.

Dia menunjukkan bahwa orang Kristen adalah bagian dari tatanan masyarakat Palestina, dan mempertahankan semua kesucian semua agama adalah kewajiban nasional, moral dan agama.

Gereja Getsemani disebut sebagai Gereja Segala Bangsa, adalah gereja Katolik yang dibangun di atas situs tradisional Taman Getsemani. Sebuah tempat di mana orang Kristen percaya bahwa Yesus dikhianati oleh Yudas, salah satu pengikutnya, dan ditangkap oleh orang Romawi sebelum disalibkan.

Gereja ini dibangun pada periode antara 1919 hingga 1924 dengan dukungan finansial dari beberapa Negara lain.

Beberapa serangan pada masa lalu terhadap gereja-gereja di Palestina yang bersejarah telah disalahkan pada ekstremis Yahudi garis keras.

Pada 2015, ekstremis Yahudi disalahkan atas serangan pembakaran yang menyebabkan kerusakan parah pada Gereja Multiplikasi Loaves and Fish, sebuah situs ziarah populer di Laut Galilea di utara Palestina.

Gereja Getsemani juga dikenal sebagai Gereja Segala Bangsa, adalah gereja Katolik Roma yang terletak di Bukit Zaitun di Yerusalem, persis sebelah Taman Getsemani.

Organisasi Tag Meir berbasis di Israel mengungkapkan, pemukim ekstremis Yahudi telah melakukan serangan pembakaran di 46 masjid dan 12 gereja di Tepi Barat dan Israel yang diduduki selama dekade terakhir.

Tag Meir, yang didirikan 15 tahun lalu untuk melawan kejahatan rasial dan rasisme pemukim di Israel dan Tepi Barat, mengatakan bahwa pelaku kejahatan ini umumnya tidak dihukum.

Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar serangan pembakaran ini dilakukan oleh kelompok pemukim ekstremis bernama Price Tag, dan para penjahat menyemprotkan grafiti bertuliskan nada kebencian atau rasis seperti “Matilah orang Arab” dan pesan kebencian lainnya di dinding bangunan yang mereka bakar.

Serangan terakhir terjadi awal tahun ini di sebuah masjid di lingkungan Beir Safafa di Yerusalem yang diduduki. Kebakaran yang dimulai oleh para pemukim ilegal menyebabkan kerusakan parah pada gedung. (T/R1/RS2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.